Kabupaten Lebak Wilayah Potensi, BPBD Siapkan Tempat Evakuasi, Antisipasi Ancaman Tsunami 20 Meter

4 Januari 2021, 17:03 WIB
Febby Rizky Pratama, Plt Kepala Pelaksana BPBD Lebak. /Galuh Malpiana/

 

KABAR BANTEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ‎atau BPBD Lebak telah menyiapkan empat lokasi atau tempat evakuasi bencana. Upaya tersebut dilakukan menyusul hasil riset BNPB dan ITB mengenai bahaya tsunami di Selatan Jawa yang berpotensi mengancam Kabupaten Lebak.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizky Pratama mengatakan, hasil riset ITB tersebut akan ditanggapi dengan berbagai mitigasi, baik struktural maupun non struktural. Menurut dia, sejauh ini Kabupaten Lebak juga sudah memiliki Tempat Evakuasi Sementara (TES) atau shelter tsunami di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam. 

"BPBD juga sudah menempatkan berbagai rambu evakuasi dan titik kumpul di 6 (enam) kecamatan di Kabupaten Lebak berpotensi terdampak tsunami," katanya.

Baca Juga : Kredit Macet Capai Rp1,6 T, Bareskrim Polri Ikut Menagih, WH Ungkap Langkah Tangani Bank Banten

Sejauh ini, kata Febby,  BPBD juga sudah memiliki desa tangguh bencana tsunami di desa Panyaungan, Kecamatan Cihara sebagai role model desa siaga jika terjadi bencana tsunami.

"Pemkab Lebak melalui BPBD juga rutin menyelenggarakan gladi dan simulasi kepada masyarakat jika terjadi bencana tsunami," ucapnya.‎

Sebelumnya diberitakan, Hasil riset BNPB dan ITB mengenai bahaya tsunami di Selatan Jawa, kembali ramai di masyarakat. Meski tidak tahu kapan terjadi, namun ancaman gelombang tinggi dengan energi dahsyat setara magnitudo 9,1 itu, menjadi misteri.

Baca Juga : Ancaman Tsunami 20 Meter, Kabupaten Lebak Wilayah Potensi, Infrastruktur Evakuasi Perlu Disiapkan

Dikutip Kabar-Banten.com dari ugm.ac.id menyebutkan, dalam hasil riset itu, potensi gempa dapat membangkitkan tsunami di dua lokasi selatan Jawa yakni di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dan Pangandaran Provinsi Jawa Barat. 

Di Kabupaten Lebak, di daerah ini diidentifikasi dua lapisan Paleotsunami yang diketahui berdasarkan keterdapatan lapisan pasir di antara lapisan gambut. Sedangkan di Pangandaran, dijumpai tiga lapisan Paleotsunami. Tsunami endapan tertua di kedua tempat tersebut berumur 600-300 tahun yang lalu.

Temuan itu juga mengungkap segmen yang berada di selatan Banten–Jawa Barat dengan potensi energi hingga magnitudo 8,8. Sedangkan segmen Jateng–Jatim, berpotensi memiliki energi magnitudo 8,9 yang jika terlepas secara bersamaan akan menghasilkan potensi energi setara magnitudo 9,1.

Baca Juga : 11 Kejadian Gempa Bumi, BNPB Catat Kerusakan Selama 2020, Jumlahnya Mencengangkan

Ketinggian tsunami yang dihasilkan di Sepanjang Pantai Selatan Jawa kemungkinan besar terjadi di wilayah antara 105 ° Dan 106 ° BT. Wilayah itu adalah di pulau-pulau Kecil Yang terletak 11-15 kilometer dari garis pantai terdekat dengan ketinggian 20,2 meter.‎

Skenario ini menghasilkan ketinggian tsunami rata-rata 3,23 m di sepanjang pantai selatan Jawa. Ketinggian tsunami maksimum 11,7 m dapat terjadi pada 113,65 ° BT di sepanjang pantai selatan Jawa Timur. 

Zona retakan yang luas wilayah ini telah menghasilkan ketinggian puncak tsunami yang hampir sama di sepanjang pantai antara 110 ° BT dan 114 ° BT dibandingkan dengan lebih jauh ke barat, tetapi dengan ketinggian tsunami rata-rata yang lebih rendah dari 2,43 meter.***

 

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler