KABAR BANTEN -Progres pembangunan Seksi 1 Jalan Tol Serang-Panimbang ruas Serang -Rangkas Bitung sepanjang 26,50 kilometer sudah mencapai 90 persen lebih.
Jalan Tol Serang - Panimbang totalnya sepanjang 83,67 Kilometer dengan pelaksanaan pengerjaan terbagi menjadi 3 Seksi, yakni Seksi 1 Ruas Serang–Rangkasbitung sepanjang 26,50 Kilometer, Seksi 2 Ruas Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24,17 Kilometer, dan Seksi 3 Ruas Cileles-Panimbang, sepanjang 33 Kilometer.
Pembangunannya dikerjakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi sebesar Rp 5,33 triliun terdiri dari Seksi 1-2, porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) oleh PT Wijaya Karya Serang Panimbang dan Seksi 3 porsi Pemerintah.
Kehadiran Tol Serang-Panimbang yang sekaligus akan mendukung pengembangan ekonomi Wilayah Banten Tengah dan Banten Selatan dengan Banten Utara, ditargetkan selesai kontruksinya keseluruhan pada tahun 2023 mendatang.
"Saya harap pembangunan tol ini bukan hanya sekadar membangun jalan bebas hambatan tapi juga bisa menjadi wadah bagi pelaku UMKM Lebak," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lebak dan juga selaku Ketua Perkumpulan Urang Banten (PUB) Kabupaten Lebak H Pepep Faisaludin kepada KabarBanten.com, Jumat, 12 Maret 2021.
Menurutnya, setiap jalan tol itu biasanya suka ada namanya rest area atau tempat istirahat. Rest area ini merupakan tempat beristirahat sejenak untuk melepaskan lelah, kejenuhan, buang hajat, menjalankan ibadah, mengisi bahan bakar, bahkan melepas lapar dan dahaga.
"Sehingga keberadaan rest area inilah yang diharapkan dapat mewadahi pelaku UMKM Lebak dalam memasarkan produknya. Oleh karena itu di dalam rest area wajib dibangunkan tempat pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Lebak," katanya.
Menurutnya, oleh-oleh khas Lebak itu sangatlah banyak dan beragam. Mulai dari makanan, minuman, kerajinan tangan, hingga kain tenun dan batik.
Baca Juga: Relokasi Sekolah Terdampak Tol Serang-Panimbang, Pembangunan Gedung Baru Tunggu Penetapan Lokasi
"Untuk dapat mewujudkan itu, diminta kepada Pemkab Lebak tidak berpangku tangan. Tapi mendorong kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR agar menyiapkan tempat untuk pelaku UMKM," katanya.
Penyediaan tempat pelaku UMKM itu sesuai dengan tujuan pembangunan jalan Tol Serang - Panimbang yaitu bukan hanya sebagai penghubung jalan tetapi juga memperlancar konektivitas perekonomian masyarakat baik dari sektor industri, barang, dan jasa.
Baca Juga: Relokasi 2 SDN Terdampak Tol Serang-Panimbang Dialihkan
"Pusat oleh - oleh di rest area jalan tol Serang-Panimbang ini sangat penting dan harus ada. Jangan sampai menjadi tempat promosi produk asing," katanya.
Kalau di rest area banyak produk asing berarti pernyataan Presiden RI yang mengajak membenci produk asing hanya sekedar slogan saja.
"Kalau slogan saja sangat disayangkan karena di masa pandemi Covid - 19 banyak pelaku usaha termasuk pelaku UMKM mengalami keterpurukan. Oleh karena itu saya meminta kepada Pemerintah untuk memberikan seluas-luasnya rest area menjadi pusat oleh - oleh khas Lebak bukan malahan tempat berjualan produk asing," katanya.***