KABAR BANTEN - Sebagian besar anak muda di Banten memilih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai presiden.
Hal itu terungkap dari Survei Nasional Suara Anak Muda tentang Isu - isu Sosial Politik Bangsa, periode Maret 2021.
Hasil survei yang dirilis lembaga survei Indikator Politik Indonesia tersebut, menempatkan Anies Baswedan di posisi teratas.
Secara berturut-turut di bawahnya, Ganjar Pranowo di posisi kedua, danSandiaga Solahudin Uno di posisi ketiga.
Dari pilihan presiden berdasarkan sosialogi demografi simulasi 17 nama, Anies Baswedan meraih 16,9 suara anak muda di Banten.
Berturut-turut di bawahnya Ganjar Pranowo 5,7 persen dan Sandiaga Solahudin Uno 5,5 persen.
Padahal, branding politik mereka di Banten, sangat sepi dibandingkan dua nama lainnya sebagai pimpinan partai politik.
Kedua nama itu adalah Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Baca Juga: Dicari-cari Netizen Hingga Trending di Twitter, Anies Baswedan Beri Jawaban dengan Postingan Ini
Prabowo Subianto yang mendapat dukungan mayoritas pemilih di Banten pada Pilpres 2019, hanya dipilih 5,5 persen anak muda di Banten.
Namun, hasil jeblok justru diperoleh AHY. Meski atribut politiknya di Banten cukup ramai, AHY justru meraih 0,0 persen suara anak muda.
Berdasarkan hasil survei dirilis Twitter @indikatorcoid, sampel sebanyak 1200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatapm mukalangsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Selain itu, sebanyak 206.983 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh nusantara, pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang 2 tahun terakhir.
Secara rata-rata, sekitar 70 persendi antaranya memiliki nomor telpon. Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelpon sebanyak 11.008 data.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden, memiliki toleransi kesalahan atau margin of error--MoE sekitar ±2.9 perse ln pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. ***