HUT ke-22 Kota Cilegon, Bayangan Masa Lalu, Harapan Kepada Pemimpin Baru

27 April 2021, 07:02 WIB
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian saat mengecek rumah dinas Wali Kota Cilegon yang merupakan eks kantor Pemerintahan Administratif Kota Cilegon. /Instagram@helldy.agustian

KABAR BANTEN - Pada Selasa 27 April 2021, Kota Cilegon genap berusia 22 tahun.

Usia 22 tahun merupakan usia emas. Oleh karena itu, Kota Cilegon pada HUT ke-22 ini sejatinya menggambarkan akan optimisme dan kerja-kerja besar.

HUT ke-22 merupakan momentum besar karena untuk pertama kalinya Kota Cilegon dipimpin oleh pemimpin baru yakni Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta.

Baca Juga: HUT Kota Cilegon, Helldy-Sanuji Launching Kartu Cilegon Sejahtera, Dana Sujaksani: Peserta Terbatas

Dinamika sebuah kota tak terlepas dari sejarah panjang masyarakatnya. Demikian halnya pula dengan Kota Cilegon.

Kota Cilegon atau dikenal dengan sebutan Kota Baja, ditilik dari sejarahnya, tak terpisahkan dari peristiwa pemberontakan Geger Cilegon.

Inilah tonggak awal membangun karakter masyarakat di ujung barat Pulau Jawa ini.

Baca Juga: Mengenal Gua Hira, Tempat Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Pertama Alquran di Bulan Ramadan

Perjuangan yang terjadi pada 9 Juli 1888 menorehkan tokoh sentral pada diri KH Wasid.

Pemberontakan Geger Cilegon merupakan bentuk perlawanan terhadap cengkeraman penjajahan kolonial dan melepaskan diri dari kelaparan yang berkepanjangan akibat tanam paksa.

Perjuangan ini membawa dampak luar biasa dalam menyadarkan masyarakat.

Baca Juga: Usai Dilantik, Irna Narulita dan Tanto Warsono Arban Kompak Panggil Kepala OPD Pandeglang

Alhasil, setidaknya itu telah membuahkan perubahan yang tercermin pada tahun 1924.

Pada masa itu, Cilegon yang sudah berbentuk kawedanan telah memiliki perguruan Islam, yakni Perguruan Al Khairiyah dan madrasah Al Jauharatunnaqiyah.

Dua lembaga ini menjadi cikal bakal berkembangnya pendidikan di Cilegon.

Baca Juga: Razia Cipta Kondisi, Satlantas Polres Cilegon Sikat Puluhan Knalpot Brong

Seiring dengan perkembangan zaman, pada masa kemerdekaan, Cilegon yang dulunya daerah agraris mulai beralih ke era industri.

Hal ini diawali dengan berdirinya pabrik baja Trikora pada 1962. Pabrik baja ini berkembang pesat setelah keluarnya PP No.35/31 Agustus 1962 yang mengubah pabrik baja Trikora menjadi PT Krakatau Steel.

Hadirnya industri ini berdampak luas pada sektor lainnya. Seperti sektor perdagangan dan jasa.

Baca Juga: Tak Mau Kalah dari Rans Cilegon FC, Kaesang Rekrut Top Skor Piala Menpora ke Persis Solo

Sebagai kota kecil yang memiliki fasilitas kota besar, Cilegon terus berkembang dan menjadi kota administratif yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Pemerintah Kabupaten Serang berdasarkan PP No.40/1986 tertanggal 27 September 1986.

Kota baja ini terus berkembang maju menjadi pusat industri dan jasa perdagangan.

Tuntutan perkembangan zaman ini mengharuskan perubahan status menjadi kotamadya tingkat II.

Baca Juga: Ini Penyebab KRI Nanggala 402 Tenggelam, Putus Kontak Setelah Perendaman, Air Masuk Saat Buka Torpedo?

Dukungan dari berbagai elemen masyarakat ibarat air bah yang kemudian mendorong disahkannya Raperda No 15 tahun 1999 tertanggal 19 April 1999 tertanggal 21 April 1999 tentang pembentukan Kota Depok dan Cilegon.

Untuk mengisi pemerintahan diangkat Penjabat Wali Kota Cilegon Tb Rivai Halir dengan Ketua DPRD Zaidan Rivai.

Kemudian disusul dengan terpilihnya Tb Aat Syafaat sebagai Wali Kota Cilegon dan Djoko Munandar sebagai Wakil Wali Kota Cilegon.

Baca Juga: Liga Spanyol 2020-2021 Sisakan 5 Laga, Empat Tim Berpeluang Raih Gelar Juara La Liga

Dalam perjalanannya, Djoko Munandar terpilih sebagai Gubernur Banten sehingga Wakil Wali Kota Cilegon dirangkap Wali Kota Cilegon berdasarkan UU No.22 Tahun 1999.

Kini dalam usia ke-22 tahun, Cilegon sudah memasuki periode kepemimpinan yang kelima, yakni masa kepemimpinan Tb A'at Syafaat (2000-2010), Tubagus Iman Ariyadi (2010-2018), Edi Ariadi (2018-2020) dan kini di bawah duet kepemimpinan Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta.

Baca Juga: Disnakertrans Kota Serang Mulai Monitoring THR

Duet Helldy-Sanuji mengusung jargon Cilegon Baru Pemimpin Baru.

Helldy berlatarbelakang pengusaha otomotif, sedangkan Sanuji merupakan politisi PKS yang hijrah dari Lebak.

Kini masyarakat menunggu realisasi dari pemimpin baru seperti Kartu Cilegon Sejahtera yang kabarnya dilaunching pada HUT ke-22 Kota Cilegon.***

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler