Ruang Kelas Dijadikan Rumah Isolasi, Nakes Curhat Hingga Marah-marah, Covid-19 Kota Tangerang Melonjak

21 Juni 2021, 15:31 WIB
Wali Kota Tangerang tinjau ketersediaan RIT yang penuh akibat pasien Covid-19 melonjak. /Kabar Banten/Dewi Agustini

KABAR BANTEN – Viral video yang memperlihatkan kondisi rumah isolasi terkonsentrasi (RIT) Jurumudi Baru penuh dengan pasien Covid-19.

Dalam video berdurasi satu menit di RIT Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang tersebut, menampilkan curahan hati (Curhat) seorang tenaga kesehatan (nakes) yang mencak-mencak karena kondisi RIT di Jurumudi penuh pasien Covid-19.

"Ini kita lagi nungguin nih dari Puskesmas Jurumudi Baru. Nih liatin nih, penuh kamarnya penuh semua full kita antre dari tadi nih. Nih mobil ambulans temen saya nih udah lama," curhat nakes dalam video tersebut, sambil menunjukan kondisi RIT Jurumudi Baru.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Pusat Perbelanjaan, Polres Metro Tangerang Kota Targetkan Ojol Hingga Pedagang

Untuk mensiasati penuhnya Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) di Kota Tangerang, pemerintah daerah setempat bakal menjadikan ruang kelas dijadikan RIT tambahan untuk menampung pasien Covid-19 yang bergejala ringan sampai berat.

"RIT penuh, kita gunakan dulu ruang kelas. Itu pun karena Puskesmas Jurumudi, Kecamatan Benda, bersebelahan dengan SMPN 30, makanya kita gunakan ruang kelas tersebut," tutur Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Senin, 21 Juni 2021.

Untuk RIT Jurumudi sendiri sebenarnya menampung 70 pasien Covid-19, lalu dalam waktu dekat kelas di SMPN 30 yang bersebelahan dengan Puskesmas Jurumudi, akan menampung 150 pasien Covid-19.

"Rencananya 150 bed. Sekolah itu ada dua wing (sayap), kita pakai dulu wing yang satu, nanti kalau wing satu penuh, baru kita buka wing sebelahnya," beber Arief.

Baca Juga: Bahaya! BOR Meningkat, Warga Kota Tangerang Diimbau Perketat Protokol Kesehatan Covid-19

Dengan rincian setiap kelasnya bisa menampung paling banyak 8 bed. Ruangannya yang disiapkan 19 ruangan, dengan begitu pasien Covid-19 bisa diatasi dengan secepat mungkin.

Langkah serupa juga bakal dilakukan di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang. Namun, Arief mengaku akan melakukan survey langsung terlebih dulu, untuk melihat kelayakan dan juga kesiapan SDM tenaga kesehatan di sana. 

Arief berharap, dengan kondisi masih di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat agar bisa lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk keselamatan diri, keluarga dan sesama.

"Saya harap masyarakat jangan lalai terhadap protokol kesehatan, jika tidak maka keselamatan orang - orang terdekat kita yang akan terancam karena kelalaian kita terhadap protokol kesehatan," tukas Arief.

Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengaku belum menemukan adanya varian Delta Covid-19 atau B1617.2 di wilayahnya. 

Hal tersebut diakui Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi setelah melakukan uji spesimen dua pekan lalu."Kira-kira sudah melakukan test spesimen ya kira kira dua minggu lalu ya," kata Liza.

Menurutnya, dari hasil uji tersebut tidak ditemukan varian baru Covid-19.  Padahal, belakangan jumlah penyebaran Covid-19 di Kota Tangerang sangat meroket.

Dari hasil tersebut, di Kota Tangerang ini tidak ada genome yang baru atau masih varian Covid-19 yang lama.  Saat ini, kasus varian baru Corona terus bertambah di Indonesia. 

Berdasarkan data dari covid19.tangerangkota.go.id per tanggal 20 Juni 2021, ada 840 pasien suspek Covid-19 sedang menjalani perawatan. 

Baca Juga: 77 Warga Terpapar Covid-19, Satu RW di Gandasari Kota Tangerang Lockdown, Masuk Wilayah Wajib Bawa Antigen

Untuk pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kota Tangerang yang menjalani perawatan ada 504. Total pasien Covid-19 di Kota Tangerang tembus sampai 10.423 dan 190 diantaranya meninggal dunia.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: video viral

Tags

Terkini

Terpopuler