Rumah Sakit di Banten Penuh Pasien Covid-19, Pemprov Diminta Dirikan Pusat Layanan Tabung Oksigen

10 Juli 2021, 14:43 WIB
Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo /Dok. Pribadi Budi Prajogo

KABAR BANTEN - Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo meminta Pemprov Banten mendirikan pusat layanan tabung oksigen agar dapat memastikan ketersediaan oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Banten.

Pendirian pusat layanan tabung oksigen tersebut diperlukan agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat mengingat beberapa hari terakhir publik dikejutkan dengan kelangkaan tabung oksigen medis.

"Meskipun kasus ini sudah dapat diatasi oleh pihak kemanan, saya minta pemerintah memastikan ketersediaan tabung oksigen secara memadai, baik untuk kebutuhan faskes maupun di pasaran. Jadi penting mendirikan pusat layanan tabung oksigen," kata Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo, Sabtu 10 Juli 2021.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Makin Membeludak, Fraksi PKS Surati Gubenur Banten, 5 Hal Jadi Perhatian

Budi Prajogo yang juga politisi PKS ini menambahkan, lonjakan permintaan tabung oksigen dikarenakan tabung oksigen diperlukan oleh RS yang menangani kasus aktif.

Baik pasien dengan gejala sedang hingga berat juga diperlukan oleh pasien bergejala ringan atau sedang yang melakukan isolasi mandiri.

RSUD Banten, ujar Budi, bahkan sampai meminta bantuan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten untuk mempermudah akses kebutuhan oksigen.

Baca Juga: Sepekan PPKM Darurat, 1.198 Warga Kota Cilegon Terpapar Covid-19

Menurut dia, kebutuhan oksigen di rumah sakit cukup tinggi, sejak adanya lonjakan kasus Covid-19 di wilayah Provinsi Banten.

Selain itu, Pemprov Banten juga harus menjamin tersedianya pasokan obat- obatan yang terjangkau.

Alasannya, kata Budi, beberapa waktu yang lalu Kajati Banten menemukan adanya kenaikan harga obat yang dianggap dapat menyembuhkan pasien Covid-19.

Baca Juga: Instruksi Mendagri Direvisi Soal PPKM Darurat, Ketua MUI: Alhamdulillah Pemerintah Mau Dengar Aspirasi Umat

Informasi yang dia dengar, kenaikan harga hingga empat kali lipat dari harga eceran harga (HET) di pasaran.

"Kenaikan harga obat terkait obat Covid-19 sampai empat kali lipat seperti Favipiravir, Remdesivir, Oseltamivir," katanya.

Jenis obat tersebut berkaitan dengan Covid-19 seperti obat virus, dan sedang dicari masyarakat.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Warga TBL Kota Serang Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Ia menilai, pasien kasus positif Covid-19 dengan gejala semakin meningkat, sedangkan ketersediaan ruang isolasi di fasilitas kesehatan rujukan di beberapa daerah di Banten penuh.

“Kami tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan, karena hampir semua rumah sakit (RS) di Kota Tangsel sudah hampir penuh akibat lonjakan kasus. Saat ini tenaga medis di Kota Tangsel juga sudah kewalahan dan kelelahan akibat peningkatan kasusnya ini,” ujarnya.

Untuk tempat tidur di rumah sakit rujukan pasien Covid-19 wilayah Tangsel sudah penuh.
"Imbasnya, banyak pasien positif yang kesulitan mendapatkan ruang perawatan sampai kondisinya memburuk hingga meninggal dunia," tuturnya.

Baca Juga: Tak Bawa Surat Ini, Calon Penumpang Dilarang Naik KRL

Berdasarkan data kasus pasien Covid-19 dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten hari Sabtu 10 Juli 2021 sampai dengan pukul 12 .00 WIB, kasus Positif di Provinsi Banten terdapat 886 kasus baru, sehingga akumulasi kasus positif di Provinsi Banten sampai hari ini sebanyak 66.224 kasus.

Jumlah kasus sembuh tercatat sebanyak 497 orang sehingga akumulasi total kasus sembuh di Banten sampai hari ini ada sebanyak 56.300 kasus. (Adv)***

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler