Angka Terinfeksi Covid-19 di Kabupaten Serang Sempat Capai 176 Kasus Perhari Saat PPKM Darurat

21 Juli 2021, 12:37 WIB
Kepala Dinkes Kabupaten Serang drg Agus Sukmayadi. /Kabar Banten /Dindin Hasanudin

KABAR BANTEN - Kasus terpapar Covid-19 di Kabupaten Serang sempat mengalami lonjakan pada Jumat 16 Juli 2021. Pada tanggal tersebut angka kasus baru mencapai 176 kasus dengan kematian mencapai 9 orang per hari.

Kepala Dinkes Kabupaten Serang drg Agus Sukmayadi mengatakan saat ini laju pertumbuhan Covid-19 ada diangka 30 sampai 40 kasus per hari.

Kasus baru Covid-19 pun sempat mengalami lonjakan pada tanggal 16 Juli 2021. Dimana dalam sehari mencapai 176 kasus baru.

Baca Juga: Soal Pelaksanaan Solat Iduladha, MUI Kabupaten Serang Beri Penjelasan Begini

"Sempat tertinggi pada 16 Juli, sehari ditemukan 176 kasus baru. Kematiannya 9 orang tertinggi pada 16 Juli," ujarnya kepada Kabar Banten, Rabu 21 Juli 2021.

Ia memastikan kematian tersebut terjadi akibat Covid-19. Sebab hal itu sudah dikonfirmasi dan bukan lagi dugaan.

"Sekarang sedang melacak apakah ada kasus baru," tuturnya.

Agus mengatakan dari 9 kasus tersebut diantaranya ada yang meninggal saat ditangani di RS ada juga yang isolasi mandiri.

Walau kasus tersebut terjadi pada masa penerapan PPKM Darurat, namun ia belum bisa mengatakan bahwa penerapan PPKM efektif atau tidak.

Baca Juga: Banten Kena Sentil Lagi, Setelah Ditegur Presiden dan Wapres, Kini Diingatkan Satgas Covid-19 Gara-gara Ini

Tingginya angka kematian tersebut ditenggarai karena persediaan fasilitas pelayanan kesehatan terbatas. Sehingga tidak sempat menerima rujukan.

"Karena RS sulit menerima dengan bor diatas 95 jadi ada keterlambatan penanganan di rujuk ke RS," ucapnya.

Selain itu, saat ini Dinkes juga sedang melakukan penyelidikan epidemiologi ke wilayah Kerja puskesmas Kramat watu. Sebab menurut informasi beberapa hari terakhir ada kasus kematian mendadak di wilayah tersebut.

"Makanya kita tim puskesmas Kramatwatu dan surveilans Dinkes sedang melacak ke lokasi. Usia berapa jenis kelamin tidak tahu persis," ujarnya.

Dirinya mengaku belum tahu penyebab kematian tersebut apakah karena Covid atau bukan. Namun yang pasti saat ini masyarakat terpapar Covid sulit mendapatkan akses rujukan.

"Karena kondisi yang terjadi di RSDP sendiri untuk ruang isolasi penuh diatas 80 persen, IGD Covid ada penumpukan sedang ada antrean untuk bisa segera di layani di RS," tuturnya.***

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler