KABAR BANTEN - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak bekerjasama dengan Dompet Dhuafa meningkatkan literasi warga madrasah di Kabupaten Lebak.
Kerja sama Kemenag Lebak dengan Dompet Dhuafa sudah terbangun semenjak tahun 2016. Literasi menjadi program Dompet Dhuafa dan Kemenag Kabupaten Lebak dalam upaya mencerdaskan siswa madrasah.
"Kerjasama ini untuk menumbuh kembangkan literasi di Kabupaten Lebak," kata Kepala Divisi Jaringan Sekolah Indonesia pada Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa Mulyadi Saputra, Rabu, 18 Agustus 2021.
Baca Juga: Tumbuhkan Minat Baca dan Kecintaan Anak Terhadap Buku, 6 Hal Berikut Bisa Dilakukan Orang Tua
Program literasi ini tidak hanya menyasar terhadap siswa Madrasah saja. Akan tetapi pada warga sekolah.
"Meliputi guru, siswa dan juga masyarakat setempat di sekitar madrasah," katanya.
Ia mengucapkan terima kasih, kepada Kemenag Lebak sudah turut serta mendukung program Dompet Dhuafa. Khususnya program yang dilaksanakan di Kecamatan Cikulur dan Leuwidamar.
"Program Dompet Dhuafa ini, ingin mencakapkan literasi menyasar warga sekolah. Membangun atau mengaktifasi masyarakat dalam mengembangkan sarana literasi di lingkungannya," katanya.
Baca Juga: Tingkatkan Minat Baca, Ini Program Pemprov Banten
Selanjutnya, masyarakat membentuk komunitas literasi warga madrasah.
"Harapan besarnya kolaborasi menumbuh kembangkan literasi dapat terwujud di Kabupaten Lebak," katanya.
Kasubag TU Kemenag Lebak Sudirman menuturkan, pihaknya turut mendukung merubah paradigma bantuan terhadap madrasah dilakukan oleh Dompet Dhuafa.
"Saya mendukung penuh lakasanakan semaksimal mungkin koordonasi dengan pengawasnya masing-masing. Program sekolah literasi indonesia memberikan pendekatan yang terbaik untuk madrasah guna peningkatan kinerja madrasah yang lebih baik lagi," katanya.
Baca Juga: Minat Baca Rendah, Banten di Urutan 9 Nasional IKM 2020, Keterlibatan Dewan Disorot
Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kabupaten Lebak H. Ahmad Firdaus mengatakan, kalau di Kabupaten Lebak terdapat 10 madrasah negeri.
"Dulu ada program literasi dari UNICEF, sekarang tinggal di follow up. Khususnya untuk wilayah Kecamatan Leuwidamar," katanya.
Selama program literasi berjalan, untuk lebih memudahkan tetap membangun koordinasi dengan pemangku kepentingan termasuk dengan pengawas masing-masing.
"Terlebih selaku mentor dan tim penggerak adalah orang pilihan seluruh Indonesia. Insya Allah mendukung sepenuhnya, kita akan evaluasi dan monitoring yang mudah-mudahan ke depan ada proses desiminasi wilayah," katanya.***