78 Kilometer Pesisir Pantai Serang Utara Kabupaten Serang Terdampak Abrasi

26 Oktober 2021, 12:50 WIB
Kepala DLH Kabupaten Serang Sri Budi Prihasto saat menjelaskan adanya 78 kilometer pesisir pantai Serang Utara yang kritis terdampak abrasi. /Kabar Banten/Dindin Hasanudin

KABAR BANTEN - Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kabupaten Serang menyebutkan 78 kilometer wilayah pesisir Pantai Serang Utara Kabupaten Serang kritis.

Hal itu terjadi karena adanya abrasi yang sudah bertahun tahun.

Kepala DLH Kabupaten Serang Sri Budi Prihasto mengatakan hingga saat ini tercatat sekitar 78 Kilometer wilayah pesisir pantai Serang Utara kritis.

Baca Juga: Jadi Nilai Ekonomis, DLH Kota Serang Libatkan Kecamatan Kelola Sampah

Wilayah tersebut diantaranya terhampar dari mulai sepanjang Tirtayasa sampai Pontang.

"Sepanjang Tirtayasa sampai Domas Pontang," ujarnya kepada Kabar Banten saat ditemui di kantornya Selasa 26 Oktober 2021.

Luasan lahan yang abrasi tersebut mencapai 78 kilometer.

Dimana akibat abrasi tersebut sejumlah tambak pun turut terdampak. Sehingga tambak tambak milik warga pun hilang.

"78 kilometer. Ada tambak (yang terdampak), itu sudah beberapa tahun sejak saya disini juga sudah ada abrasi," katanya.

Ia mengatakan abrasi dan menyebabkan lahan kritis adalah hukum alam ketika terjadi reklamasi.

Oleh karena itu, DLH Kabupaten Serang pun terus berupaya gencar melakukan penanaman mangrove di pesisir Serang Utara.

Penanaman mangrove diantaranya melalui kerjasama dengan beberapa perusahaan yang punya kepedulian terhadap lingkungan.

Sampai saat ini sudah ada 2.500 - 3.000 batang mangrove yang ditanam dari perusahaan.

Budi mengatakan saat ini baru ada dua perusahaan yang turut bergerak dalam penanaman mangrove. Yakni Indonesia Power dan LBE.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Serang Tegur Pelajar Berambut Gondrong Viral di Medsos, Netizen: Sampai Ngekek!

"Itu mereka rutin tiap tahun menanam," ucapnya.

Sedangkan untuk perusahaan lain saat ini belum ada. Pihaknya juga terus berupaya mengajak agar perusahaan lain mau ikut berpartisipasi.

"Terus juga diajak cuma mereka belum ada yang berminat lagi," katanya.***

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler