Siapa Penduduk Pertama Pulau Jawa, hingga Terbentuk Suku Sunda, Benarkah Awal Mendaratnya di Daerah Banten?

10 Desember 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi siapa penduduk pertama Pulau Jawa yang saat itu masih hutan belantara . /Pixabay

KABAR BANTEN-Siapa penduduk pertama Pulau Jawa masih menjadi misterius, karena tak mudah mengurai asal usul yang mungkin telah terjadi jutaan tahun lalu atau di masa purba.

Meski tidak mudah menelusuri asal-usul siapa penduduk pertama Pulau Jawa, namun terdapat berbagai penemuan dan penelitian yang bisa menjadi sebuah hipotesa.

Untuk mengetahui siapa penduduk pertama Pulau Jawa, bisa dilihat dari perkembangan manusia purba di Indonesia.

Baca Juga: Penghuni Pulau Jawa, Genderuwo hingga Banaspati, Saat Masih Hutan Belantara Jutaan Tahun Lalu

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, telah banyak fosil vertebrata maupun manusia di wilayah Pulau Jawa.

Salah satunya adalah penemuan 'Manusia Bumiayu', berupa beberapa potong fosil berupa tulang paha, rahang, serta akar gigi manusia purba (Homo erectus).

Ditaksir, fosil itu berumur 1,8 juta tahun atau 300 ribu tahun lebih tua dibanding Homo erectus dari Sangiran, Sragen, yang juga berada di wilayah Jawa Tengah.

Fosil Homo Erectus Sangiran 17 dan Homo Erectus Skull IX, merupakan contoh fosil yang ditemukan di Pulau Jawa.

Fosil itu ditemukan, tepatnya di Desa Pucung dan Desa Tanjung, Sangiran.

Selama ini, banyak kalangan yang memahami bahwa penemuan fosil manusia purba di Indonesia adalah Eugene Dubois pada 1981-1982 di Desa Trinil, Jawa Timur. 

Padahal, penemukan fosil manusia purba pertama di Indonesia adalah B.D. van Rietschoten pada tahun 1888 di Gunung Lawa, Desa Wajak.

Di tahun yang sama, Eugene Dubois sedang melakukan eskavasi beberapa gua di Sumatera Barat, salah satunya gua Lidah Ayer. 

PulauBaca Juga: Mengungkap Titik Nol Pulau Jawa, Dibalik Misteri dan Ramalan Jayabaya, Terungkap Tugu Sepuser di Daerah Ini

B.D. van Rietschoten menemukan sebuah tengkorak yang dinamakan Wajak-1 berumur Holosen 10.000 taun yang lalu.

Setelah penemuan tersebut fosil Wajak-I yang dinamai Homo (sapiens) Wajakensis, penemuan lainnya yang dilakukan oleh Dubois di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo di Desa Trinil pada tahun 1883. 

Fosil tersebut ditemukan di lapisan tanah yang disebut dengan Kabuh Formation berumur Plestosen, yang dinamai Pithecanthropus Erectus.

Setelah penemukan itu, Dubois mendapatkan penemuan lainnya dari desa Sangiran, Kedungbrubus, Perning Mojokerto, area Ngandong, pada tahun 1930-1940. 

kemudian pada 1950-1970, ditemukan banyak penemuan di daerah Sangiran, Sambungmacan, dan Ngawi. 

Baca Juga: 7 Misteri Pulau Jawa, yang Menurut Ramalan Jayabaya Akan Terbelah Dua

Namun jika membaca dari kisah suku Jawa, bahwa nenek moyang mereka bmulai berdatangan pada 450 sebelum Masehi hingga 78 Masehi.

Konon katanya, mereka yang mendarat pertama kali di daerah Banten tak mampu bertahan lama mendiami daratan Pulau Jawa.

Bukan hanya ganasnya gangguan makhluk-makhluk berbentuk aneh, namun juga binatang-binatang buas.

Sekitar 500 tahun berikutnya, penguasa Kerajaan Kling yang bernama Brahmani Wati berhasil menaklukkan pulau Jawa. Kapal-kapal penuh dengan penduduk desa dibawa ikut serta.

Mereka dan keturunannya inilah, yang menjadi cikal bakal Kerajaan Padjajaran di Jawa Barat. 

Baca Juga: 7 Misteri Pulau Jawa, yang Menurut Ramalan Jayabaya Akan Terbelah Dua

Dari keturunan mereka ini pula, juga diduga menjadi cikal bakal suku Sunda, yang hingga kini mendominasi masyarakat Provinsi Jawa Barat dan Banten.***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler