Cegah PMK, Puskeswan Pandeglang Giatkan Pelayanan Dokter Keliling, Warga Diminta Lakukan Hal Ini untuk Ternak

17 Mei 2022, 09:40 WIB
Petugas Puskeswan Kabupaten Pandeglang saat melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak warga, hal itu juga untuk melihat ada atau tidak PMK di ternak warga. /DoK. Puskeswan Kabupaten Pandeglang.


KABAR BANTEN - Kepala UPT Puskeswan Kabupaten Pandeglang Ade Setiawan mengatakan, bahwa saat ini pihaknya tengah mengiatkan pelayanan kesehatan hewan keliling sekaligus melakukan investigasi penyakit mulut dan kuku atau PMK pada hewan ternak di Kabupaten Pandeglang.

Dikatakan Kepala UPT Puskeswan Kabupaten Pandeglang Ade Setiawan, hingga saat ini belum ada temuan ternak yang diperiksa mengarah kepada tanda-tanda penyakit mulut dan kuku atau PMK.

Kendati demikian, kata Ade, masyarakat Kabupaten Pandeglang harus tetap waspada dan terus melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan hewan ternak agar terhindar dari PMK.

Baca Juga: Polsek Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Meringkus Terduga Bandar Togel Online

"Walaupun tidak ada kasus, Puskeswan Pandeglang akan melakukan pelayanan Puskeswan Keliling sekaligus melakukan investigasi penyakit mulut dan kuku atau PMK secara periodik setiap hari Selasa dan Kamis sesuai jadwal yang sudah kami susun," kata Ade kepada Kabar Banten, Senin 16 Mei 2022.

Ade juga menjelaskan, Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK atau Foot and Mouth Disease adalah penyakit hewan yang cepat menular menyerang hewan berkuku belah (cloven hoop), seperti sapi, kerbau, domba, kambing, babi, rusa atau kijang, onta dan gajah.

"Tingginya tingkat penularan PMK melalui kontak langsung dari hewan sakit ke hewan sehat lain maupun melalui berbagai media lainnya yakni material yang terkontaminasi seperti jerami, pakan ternak, air, susu, air kencing dan lainnya, bisa melalui pakaian atau baju dan peralatan yang kotor, bangunan atau kandang dan juga kendaraan untuk mengangkut hewan yang terkontaminasi," ujarnya.

"Pada kondisi cuaca tertentu virus ini bisa menyebar melalui angin disekitar peternakan," sambungnya.

Baca Juga: 15 Nama Bayi Perempuan Islami, Modern dan Terbaru 3 Kata, Bermakna Istimewa, Bijak dan Pemberani

Ade menegaskan, bahwa penyakit mulut dan kuku bukan merupakan penyakit biasa, karena penyebaran virusnya sangat cepat pada hewan hingga tingkat kesakitan 100 persen pada hewan yang terjangkit.

"PMK juga merupakan penyakit virus yang tidak dapat diobati, maka upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan adalah dengan meningkatkan kondisi kesehatan ternak melalui pemberian vitamin dan menjaga kebersihan kandang ternak," ungkapnya.

Sementara itu, Medik Veteriner Puskeswan Pandeglang drh. Hj. Ade Nurhasanah mengatakan, hari ini Puskeswann Pandeglang melakukan pelayanan kesehatan keliling sekaligus memantau perkembangan kesehatan hewan disejumlah titik lokasi.

"Hasil pemeriksaan semua hewan yang kami periksa sehat, selanjutnya kami memberikan obat cacing dan pemberian vitamin untuk meningkatkan kondisi kesehatan ternak," kata Nurhasanah.

Baca Juga: 7 Tips dan Trik Mengemudi Mobil Manual, Bikin Mesin Awet dan Tidak Cepat Rusak, Nomor 4 Sering Diabaikan

Ia menjelaskan, indikasi sehat pada hewan yang diperiksanya ditunjukan oleh tanda - tanda yang ada pada hewan ternak sehat seperti mulut bersih, lidah berwarna rose tidak pucat, dan tidak mengeluarkan lender.

Selain itu, dilihat secara fisik kaki hewan normal dan tidak ada kepincangan, termasuk tidak ada luka pada kuku.

"Adapun Hewan ternak diberikan obat cacing secara rutin setiap 3 bulan sekali dimaksudkan untuk pencegahan helminthasis (penyakit kecacingan) pada hewan ternak," ucapnya.***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler