Dari Pengurugan Hingga Petugas Jaga Perlintasan KA di Frontage, Warga Unyur Siapkan Swadaya Melalui Iuran

20 November 2022, 10:55 WIB
Ratusan warga Unyur saat melakukan pengurugan dan pembangunan jalan dengan membuat pondasi di dekat perlintasan KA di jalan Frontage, Sabtu 19 November 2022. /Rizki Putri/Kabar Banten

 

KABAR BANTEN - Warga Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang membuktikan keseriusannya terhadap kebutuhan lalu lintas di frontage.

Bahkan kemarin, Sabtu 19 November 2022 masyarakat yang terdiri dari perumahan Taman Banten Lestasi, Bumi Indah Permai, dan Taman Mutiara Indah melakukan gotong royong dengan mengurug perlintasan kereta api (KA).

Termasuk warga Kampung Kedaung, Lebak Silih dan Gempol, yang ramai-ramai mengurug jalan frontage.

Baca Juga: Gotong Royong Swadaya, Hari Ini Warga Kelurahan Unyur Kota Serang Banten, Urug Perlintasan Kereta Api

Lurah Unyur Agus Sulaeman mengatakan, pengurugan frontage dilakukan oleh warga atas izin dan dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.

Seluruh material dan sebagainya merupakan hasil iuran warga baik perumahan maupun kampung.

"Frontage ini kan sudah lama terputus (perlintasan kereta api). Kami sudah lama menunggu, makanya bergerak untuk menyambungkan ini," katanya, Ahad 20 November 2022.

Bahkan masyarakat pun telah menyiapkan petugas jaga untuk berjaga di perlintasan kereta api.

Mereka telah bersedia untuk melakukan iuran secara swadaya agar frontage bisa dilalui oleh kendaraan.

"Ini kan jadi jalan alternatif, masyarakat sudah menunjuk petugas jaga juga. Jadi kalau pemerintah tidak menyiapkan, warga sudah menyiapkan," ujarnya.

Baca Juga: Pertanyaan Asah Otak Tentang Serba-serbi Piala Dunia FIFA 2022, Pecinta Sepakbola Pasti Tahu

Dengan gotong royong dan swadaya yang dilakukan masyarakat, dikatakan dia, pimpinan daerah Kota Serang bisa mendorong untuk melanjutkan pembangunan, terutama persoalan izin.

"Karena di frontage ini dibutuhkan masyarakat, lalu lintas di sini cukup ramai dan padat," ucapnya.

Apalagi, hingga saat ini kondisi Terowongan Terondol belum ada perubahan, yang setiap kali turun hujan selalu banjir.

"Jadi kalau dibiarkan (frontage), nanti kemacetan di terowongan terondol semakin parah. Hujan banjir, pagi dan sore macet parah," ujarnya.

Dia menjelaskan, mengenai kewenangan perlintasan kereta api yang saat ini diurug oleh warga, merupakan kewenangan PT KAI dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Namun, sejak beberapa tahun ini masyarakat hanya mendapatkan janji dari keduanya untuk dibuatkan flyover atau underpass.

Baca Juga: Kenali Tanda Stres Pada Anak, Orang Tua Harus Tau

"Makanya kami minta sebagai pemegang kewenangan, tolong perjuangkan kami, kami membutuhkan ini, kami membayar pajak, dan itu pun hak kami untuk meminta," tuturnya.

Meski demikian, patok yang dipasang oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) akan tetap terpasang, meski dilakukan pengurugan.

"Tetap, nanti dicopot kalau sudah ada mediasi. Kami akan berupaya ke dewan RI, dan coba melakukan audiensi dengan pihak berwenang," ucapnya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler