Bukan China, Investasi di Provinsi Banten Paling Besar Triwulan III 2022 Berasal dari Negara Tetangga

23 Januari 2023, 22:43 WIB
Ilustrasi investasi terkait Negara yang paling besar berinvestasi di Provinsi Banten pada triwulan III tahun 2022. /Dokumen Pikiran Rakyat/

KABAR BANTEN – Negara yang melakukan investasi di Provinsi Banten paling besar pada Triwulan III tahun 2022 ternyata bukan China.

Pada Triwulan III tahun 2022 tersebut, investasi di Provinsi Banten mencapai Rp56,7 triliun atau 105% dari target Rp53 triliun.

Dilansir dari laman bantenprov.go.id, dari jumlah investasi di Provinsi Banten triwulan III 2022 itu, tertinggi masuk ke Kota Cilegon dengan besaran mencapai Rp18,82 triliun lebih, dan paling kecil Kota Serang sebesar Rp0,29 triliun.

Adapun untuk negara yang berinvestasi paling besar di Provinsi Banten pada triwulan III tahun 2022 adalah Negara tetangga yakni Malaysia dengan nilai investasi sebesar Rp8,92 triliun.

Disusul berikutnya oleh Singapura sebesar Rp7,58 triliun, Koreal Selatan (Korsel) Rp6,09 triliun, Jepang Rp3,33 triliun dan Thailand Rp1,21 triliun. 

Baca Juga: Di Pandeglang & Lebak akan Ada Kawasan Industri, Perusahaan di Tangerang dan Serang akan Pindah?

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten, Virgojanti menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi atau Pemprov Banten menargetkan capaian investasi di Provinsi Banten yang masuk pada tahun 2023 ini mencapai Rp60 triliun.

Virgojanti mengaku optimis target investasi di Provinsi Banten itu bakal tercapai seiring bakal tumbuhnya kawasan-kawasan industri baru.

Ia mengungkapkan, seiring dengan pembangunan Jalan Tol Serang - Panimbang, Pemprov Banten memproyeksikan di wilayah Banten Selatan yang meliputi Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang tumbuh kawasan industri baru yang ramah lingkungan. 

"Dua Pemda yang berkaitan saat ini sudah melakukan revisi RTRW tahun 2022-2042, untuk disesuaikan dengan rencana Pemerintah Pusat," ujarnya.

Baca Juga: DPMPTSP Banten Sosialisasikan Perizinan Berbasis Risiko, Ciptakan Ekosistem Investasi Mudah dan Ramah

Pemerintah Pusat, kata Virgojanti, sudah memfasilitasi untuk pengembangan wilayah industri baru melalui penyusunan Feasibility study (FS) untuk kawasan Industri di Cileles Lebak dengan kosep Eco Smart Industrialpark.

“Tahun 2023 ini, Dinas Perindag Provinsi Banten akan menyusun master plan Kawasan pendukungnya. Selanjutnya untuk percepatan terwujudnya Kawasan Industri Cileles, saat ini telah dijajagi upaya kerjasama dengan calon pengelola kawasan Industri (KI) Cileles  mudah-mudahan segera terealisasi, sehingga upaya membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru di sebagian wilayah selatan Banten segera terwujud,”  ungkap Virgojanti.

“Kemudian Untuk masterplan kawasan industrinya sendiri kan nanti pengelola kawasannya yang bikin,” sambungnya.

Virgojanti mengungkapkan, potensi kawasan Banten Selatan adalah pertanian, kehutanan dan perikanan.

"Yang jelas kan kebijakan Pusat adalah hilirisasi industri yang sedang dilakukan,” ungkapnya. 

Baca Juga: Dilantik Jadi Kepala DPMPTSP Provinsi Banten, Virgojanti: Investasi tak Hanya Mengejar Kuantitas

Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan, perubahan RTRW merupakan upaya mendasar Pemerintah dalam menjawab berbagai tantangan global.

Dengan adanya penyesuaian RTRW itu, kata dia, maka pondasi untuk pengembangan daerah sudah dilakukan, sehingga untuk selanjutnya bisa dilakukan pengembangan sesuai perkembangan zaman. 

"Ini sangat penting sebagai baseline agenda kerja Pemprov Banten, itu merupakan perintah langsung Presiden," ungkapnya. 

Dikatakan Al Muktabar, pada prinsipnya tata ruang tersebut disusun sesuai dengan peruntukannya, ada kawasan pemukiman, industri dan ruang terbuka hijau hingga pemanfaatan kawasan kelautan.

"Maka pengaturannya kita lakukan secara komprehensif, termasuk untuk lingkungan hidup itu menjadi bagian konsentrasi kita," ujar Al Muktabar.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: bantenprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler