Sampah Takjil hingga Kulit Kelapa Mendominasi di Kabupaten Serang, DLH Sebut Volume sampah Alami Peningkatan

6 April 2023, 22:19 WIB
Sampah liar terlihat menumpuk di ruas jalan raya Jakarta Kabupaten Serang, volume sampah Kabupaten Serang mengalami peningkatan selama Bulan Ramadan. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Volume sampah di Kabupaten Serang mengalami peningkatan selama Bulan Ramadan.

Peningkatan volume sampah di Kabupaten Serang tersebut didominasi oleh sampah takjil hingga kulit kelapa.

Selama Bulan Ramadan, Dinas Lingkungan Hidup atau DLH pun melakukan perubahan pola pengangkutan.

Baca Juga: Tertinggi se-Asia Tenggara, Sampah Makanan di Indonesia Mencapai 20,9 Juta Ton

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 DLH Kabupaten Serang Tatang Iskandar mengatakan, selama Ramadan ada peningkatan volume sampah sekitar 2 persen dibandingkan hari biasa.

Pada hari biasa sampah yang diangkut DLH Kabupaten Serang mencapai 262,2 meter kubik per hari.

"Naiknya belum signifikan," ujarnya kepada Kabar Banten, Rabu 5 April 2023.

Ia mengatakan, volume sampah selama Ramadan dan hari biasa pasti ada perbedaan.

Kebanyakan sampah yang dibuang adalah sampah rumah tangga.

"Biasanya kelapa juga kalau hari biasa sedikit, ini (Ramadan) tambah banyak," ucapnya.

Begitu pula sampah di pasar terjadi peningkatan dibandingkan hari biasa.

Volume sampah yang tinggi ada di wilayah Serang timur, sedangkan di Serang barat yang tinggi hanya Kecamatan Kramatwatu.

Baca Juga: DLH Kabupaten Serang Akan Sosialisasikan Incinerator di Kibin, Sampahnya Akan Habis Tak Tersisa

Tatang mengatakan, selama Bulan Ramadan ada perubahan jam angkut. Saat Ramadan petugas mengangkut saat malam hari ba'da taraweh sampai pagi.

"Kalau siang mah off dulu, diganti pengangkutan malam," tuturnya.

Ia mengatakan, pengangkutan telah diatur sedemikian rupa ada yang satu kali ada juga tiga kali semalam.

Semua tergantung zona ada yang padat dan banyak serta sedikit.

"Buang masih ke Cilegon, kalau ke Kota Serang belum, masih dijajaki," katanya.

Disinggung keberadaan sampah liar di pinggir jalan, menurut dia saat ini sudah ada 15 kecamatan yang diserahkan pengelolaan sampahnya ke kecamatan.

Sedangkan yang ditangani DLH adalah sisa diluar 15 kecamatan tersebut.

Untuk sampah liar di wilayah kecamatan yang belum diserahkan, pihaknya akan turun langsung untuk mengangkut.

Sedangkan untuk kecamatan yang telah diserahkan, maka sampah liar juga jadi kewenangan kecamatan.***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler