Waduh! Pasar Walantaka Ditinggal Pedagang

6 Agustus 2020, 14:30 WIB
Pasar Walantaka /Rizki Putri/

KABAR BANTEN - Pasar Walantaka yang diresmikan pada 2017 lalu dan rencananya dijadikan pasar rakyat, kini malah ditinggal pedagang sejak setahun kebelakang.

Hal itu disebabkan karena dinilai kurang dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dalam pengelolaan dan promosi, sehingga saat ini pasar tersebut tak lagi berfungsi.

Pengelola Pasar Walantaka yang enggan disebutkan namanya mengatakan, saat pasar baru buka, pedagang sudah diminta retribusi atau iuran kemanan dan kebersihan. Namun pihaknya menolak dengan alasan para pedagang belum mendapat keuntungan.

"Kata saya ke dinas jangan dulu, baru juga buka, nanti bulan depan baru bayar, biar jalan dulu usahanya," kata dia, Kamis 6 Agustus 2020.

Baca Juga : Sempat Dibenahi Telan Dana Ratusan Juta, Begini Kondisi Pasar Kalodran

Dia menilai, Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperdaginkop dan UKM) sebagai leading sektor kurang mendukung pasar tersebut.

"Memang sebetulnya ini kurang dukungan dari pemerintah. Seharusnya bikin kegiatan apa gitu biar masyarakat tahu kalau ada pasar di sini," ujarnya.

Sebelumnya Disperdaginkop UKM Kota Serang menjanjikan akan ada bazar dan menempatkan pedagang dari Pasar Induk Rau (PIR) serta Kalodran ke sana. Namun hingga kini tidak ada kejelasan, bahkan para pedagang yang ada pun telah meninggalkan pasar tersebut karena sepi dan tidak ada pembeli.

"Dulu pernah dijanjikan bakal ada bazar, tapi tidak pernah ada. Padahal saya sudah usahakan warga dan pedagang agar meramaikan pasar ini (Walantaka). Bahkan petugas kebersihan pun sudah siap untuk bertugas di sini, tapi ternyata semakin hari pasar semakin sepi dan pedagang pun tak lagi berjualan," ucapnya.

Baca Juga : Berjualan di Pinggir Jalan, Puluhan Pedagang di Pasar Serpong Ditertibkan

Seorang pedagang ayam potong di sekitar pasar tersebut, Hadi mengaku tidak mengetahui bila bangunan tersebut adalah pasar, karena selama ini ia dan pedagang lainnya berjualan di pinggir jalan.

"Saya sendiri tidak tahu kalau di Walantaka ada pasar, karena saya pun sudah bertahun-tahun jualan di sini," katanya.

Ia juga menyatakan siap apabila pemerintah memintanya untuk berpindah jualan ke pasar Walantaka.

"Kalau memang tidak ada biaya sewa, tentu saya mau. Tapi kalau ada biayanya saya masih menimbang khawatir tidak terbayar, karena kan kondisinya juga sepi," ucap dia.

Baca Juga : Disperdaginkop Kota Serang Lakukan Tera Ulang, Puluhan Pedagang Akali Timbangan

Sementara, seorang warga Cigoong Syafrudin mengatakan, Pemkot Serang harus lebih memperhatikan tata letak pasar agar mudah dijangkau.

"Dan memang seharusnya kembangkan saja dulu yang sudah ada. Karena dulu, di belakang Polsek itu ada pasar tumpah," ujarnya.

Selain itu, pengurusan izin berjualan di Pasar Walantaka cukup sulit dan adanya oknum yang mengambil pungutan liar (pungli).

"Menurut saya, sebagai warga mungkin karena ngurus izinnya ribet dan banyak palakkan (pungli). Terus juga yang boleh jualan di sana hanya warga Lebak Wangi, karena saya warga Cigoong jadi tidak boleh, tapi entah itu benar atau tidak," tuturnya.

Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar pada Disperdaginkop UKM Kota Serang Muhammad Zen mengatakan, pihaknya masih melakukan upaya untuk meramaikan pasar tersebut.

"Sebetulnya masih ada pedagangnya, walau pun memang hanya sedikit. Tapi kami terus berupaya untuk meramaikannya," ucap dia.

Sebelumnya juga, pihaknya telah membuatkan awning bagi para pedagang yang berada di pinggir jalan.

"Namun sekarang sudah dibongkar, dan rencananya kami akan bekerjasama dengan pelaku UKM agar mengisi kios-kios yang di depan, itu juga sudah kami lakukan sebelum Covid-19," katanya.

Untuk retribusi, ia menjelaskan, saat ini tidak ada, karena melihat kondisi pasar yang masih sepi pengunjung. "Untuk pasar-pasar yang sepi pengunjung, termasuk Walantaka kami beri dispensasi. Kalau nanti sudah ramai baru akan kami pungut retribusinya. Jadi di sana belum ada pungutan retribusi," tuturnya.***

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler