Jelang Mudik Lebaran, Dishub Banten Larang Sopir Bus yang Punya Masalah Kesehatan

11 April 2023, 14:15 WIB
Ilustrasi Sopir Bus /Tangkapal Layar/YouTube Alike Channel

KABAR BANTEN - Dinas Perhubungan atau Dishub Banten secara tegas melarang sopir bus angkutan mudik lebaran bermasalah dengan kesehatan tetap bekerja.

 

 

Dishub Banten melarang sopir bus angkutan mudik lebaran bermasalah dengan kesehatan tetap bekerja, dengan tujuan agar meminimalisir potensi kecelakaan saat arus mudik.

Terkait Dishub Banten melarang sopir bus angkutan mudik lebaran bermasalah dengan kesehatan tetap bekerja, disampaikan oleh Kepala Dishub Banten Tri Nurtofo.

Ia mengatakan, jika hasil tes kesehatan ternyata ditemukan ada sopir yang tidak sehat, maka tidak diperbolehkan mengemudi angkutan umum mudik.

“Mestinya begitu, kalau sakit jangan dipaksakan untuk tetap mengemudikan bus angkutan umum, kalau sakit tetap mengemudi nanti bisa kecelakaan, siapa yang bertanggung jawab,” ujar Tri Senin, 10 April 2023.

 

 

Dengan demikian menurutnya, hasil tes kesehatan nanti akan menjadi penentu apakah sopir bus diperbolehkan untuk tetap mengemudi atau tidaknya.

“Nanti hasilnya akan menentukan, engga mungkin juga dipaksakan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Tri juga menyampaikan bahwa sopir bus untuk angkutan mudik gratis yang dicanangkan Pemprov Banten, bakal diperiksa.

“Untuk yang mudik gratis kesehatan juga diperiksa,” katanya.

Diketahui, jelang mudim mudik lebaran tahun 2023 ini, kesehatan sopir bus Angkutan Antarkota Dalam Provinsi atau AKDP dan Antar Kota Antar Provinsi atau AKAP bakal diperiksa Dinkes Banten.

Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, pemeriksaan kesehatan sopir bus AKDP dan AKAP akan dilakukan pada Senin, 17 April 2023 di Pendopo Gubernur Banten.

“Nanti semua sopir-sopir angkutan umum rencana pemeriksaan kesehatan di pendopo (Pendopo Gubernur Banten), hari Senin depan tanggal 17,” ujar Ati Pramudji Hastuti di Pendopo Gubernur Banten.

Ati Pramudji Hastuti menegaskan, pemeriksaan kesehatan sopir bus angkutan umum untuk mencegah terjadinya kecelakaan saat membawa penumpang yang mudik.

“Pengemudi harus septi, dia itu harus sehat yang pastinya,” tegasnya.

Sebab menurutnya, kondisi kesehatan berpengaruh terhadap konsentrasi mengemudi.

“Ada beberapa pengemudi bus yang akan kita lakukan pemeriksaan kesehatan, cek kesehatannya,” katanya.

Diantara jenis kesehatan yang akan diperiksa lanjut Ati yakni penyakit menular dan penyakit tidak menular.

“Pemeriksaan penyakit menular, dan pemeriksaan penyakit tidak menular,” jelasnya.

Bahkan, sopir bus angkutan umum yang kedapatan belum perna vaksin Covid-19, akan dilakukan vaksinasi.

“Kemudian ada vaksinasi, kalau dia belum vaksinasi,” katanya.

Diakhir pembicaraanya, Ati Pramudji Hastuti juga mengimbau warga yang mudik menggunakan angkutan umum, untuk tetap waspada terhadap penyakit menular. Seperti batuk dan pilek.

Maka dari itu, Ati Pramudji Hastuti menganjurkan kepada seluruh masyarakat yang mudik menggunakan angkutan umum, untuk memakai masker jika dalam keadaan tidak sehat.

“Yang belum sehat, batuk pilek tetap harus menggunakan masker,” katanya.

Sementara untuk pemudik yang menggunakan angkutan umum, dan tidak ada keluhan batuk dan pilek, dibebaskan atau tidak dianjurkan memakai masker.

“Diluar itu engga usah,” katanya.***

Editor: Sigit Angki Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler