DPKD Kabupaten Serang Ingin Bangun Perpustakaan Rekreatif dan Edukatif di Lahan Seluas 2 Hektare

22 September 2023, 16:33 WIB
Kepala DPKD Kabupaten Serang Aber Nurhadi saat memaparkan rencana pembangunan perpustakaan rekreatif dan edukatif dalam kunjungan kerja Komisi X DPR RI di Pendopo Bupati Serang, Jumat 22 September 2023 /Dindin Hasanudin/Kabar Banten

KABAR BANTEN - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah atau DPKD Kabupaten Serang mengaku ingin membangun perpustakaan rekreatif dan edukatif.

 

 

DPKD Kabupaten Serang akan bangun perpustakaan rekreatif dan edukatif di lahan seluas 2 hektare di Sindangsari, Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang.

Rencana pembangunan perpustakaan daerah rekreatif dan edukatif oleh DPKD Kabupaten Serang disampaikan dalam kunjungan kerja Komisi X DPR RI di Pendopo Bupati Serang, Jumat 22 September 2023.

Rombongan Komisi X DPR RI diterima langsung Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, PJ Sekda Nanang Supriatna, para Asda, dan beberapa pejabat eselon II Kabupaten Serang.

Sementara rombongan Komisi X DPR RI dipimpin oleh Hetifah Sjaifudian, hadir pula anggota Komisi X diantaranya Desi Ratnasari.

Kepala DPKD Kabupaten Serang Aber Nurhadi mengatakan perpustakaan di Kabupaten Serang masih banyak kekurangan. Oleh karena itu ia ingin membangun literasi paling tidak memuat enam literasi dasar. Yakni literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial dan literasi budaya serta kewarganegaraan.

"Walau terbatas kami lakukan maksimal dengan sumber daya yang ada. Kaki gandeng industri yang peduli dengan kami," ujarnya dalam pemaparan.

Aber mengaku memiliki impian dapat membangun perpustakaan rekreatif dan edukatif. Dimana untuk mewujudkan itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah sudah menyediakan tanah seluas 2 Hektare di dekat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

"Jaraknya 200 meter ke Untirta dan 500 meter ke UIN," ucapnya.

Dirinya berharap di lahan 2 hektare tersebut tahun 2025 seperti pembicaraan dengan perpusnas pada Juni lalu bisa direalisasikan.

 

 

Aber menjelaskan, alasan terlambatnya pembangunan tersebut karena terkendala sertifikat lahan. Dimana untuk bisa mendapatkan bantuan DAK, perpusnas mewajibkan ada sertifikat.

"Alhamdulillah 3.000 meter persegi sudah ditangan (sertifikat) dan sudah diajukan ke perpustakaan nasional. Kita diberikan slot 2025," katanya.

Ia mengatakan alasan ingin membangun perpustakaan rekreatif dan edukatif karena di Kabupaten Serang masyarakat nya sudah sadar rekreasi untuk hidup sehat. Sehingga pihaknya ingin menciptakan bukan hanya buku tapi juga bekerjasama dengan Diskoumperindag dan UMKM, sehingga ada peningkatan ekonomi.

"Masyarakat Kabupaten Serang jangan suruh baca hese, jadi ada kafe tapi ada buku sambil ngopi bisa baca. Mohon dibantu komisi X Menkeu perpusnas agar ada perhatian," ucapnya.***

 

Editor: Sigit Angki Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler