Dinkes Kota Cilegon Dapat Bantuan Ratusan Antropometri Kit dari Kemenkes

5 Oktober 2023, 20:25 WIB
Pegawai Dinkes Kota Cilegon memperlihatkan bantuan Antropometri Kit dari Kemenkes RI. /Dokumen Kominfo Kota Cilegon

KABAR BANTEN - Pemkot Cilegon melalui Dinas Kesehatan mendapat bantuan sebanyak 289 Antropometri Kit dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Antropometri Kit adalah alat untuk pertumbuhan tubuh bayi atau balita sebagai indikasi mengetahui asupan gizi pada anak untuk mengurangi stunting di Kota Cilegon.

Kepala Dinkes Kota Cilegon drg. Ratih Purnamasari mengatakan, pihaknya menerima 289 Antropometri dari Kemenkes dan didistribusikan ke Puskesmas se-Kota Cilegon dan Posyandu.

"Kami memiliki 389 Posyandu. Selama ini Antropometri yang kita miliki masih sangat sedikit, pada 2022 kita punya 71 unit. Kemudian pada 2023 ini kita beli dari dana APBN sebanyak 13 unit dan dari APBD 35 unit," kata drg.Ratih Purnamasari.

Ia menuturkan, selama ini kader-kader Posyandu masih banyak yang menggunakan timbangan beras untuk menimbang bayi.

Padahal sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak, setiap Posyandu harus memiliki alat yang terstandar.

"Alhamdulillah setelah kami berjuang sampai pusat, akhirnya dapat alokasi bantuan Antropometri Kit ini. Otomatis nanti timbangan dacin (biasa digunakan untuk beras) sudah tidak akan kita gunakan lagi,” ujarnya.

Guna mengoperasionakan Antropometri Kit, pihaknya akan memberi petunjuk langsung kepada para kader posyandu.

"Dari sisi SDM kita sudah latih kader-kader Posyandu untuk bisa menggunakan alat ini. Alat ini juga sesuai dengan salah satu janji kampanye Pak Wali Kota, yakni meningkatkan sarana prasarana kesehatan, termasuk SDM dan juga utilitas," tuturnya.

Kasus stunting di Kota Cilegon, kata dia, bisa lebih tertangani dengan baik. Alat ini tidak hanya bisa mengukur berat badan bayi, tapi juga lingkar kepala bayi, tinggi badan, serta lingkar lengan ibu hamil.

“Diharapkan dengan adanya alat Antropometri, target penurunan stunting, kegiatan posyandu berbasis data dapat optimal,” ucapnya.

Sekretaris Dinkes Kota Cilegon Evelyn Yolanda Panggabean, mengatakan, dirinya mengaku senang dengan bantuan Antropometri Kit ini. Karena banyak kader Posyandu di Kota Cilegon yang masih menggunakan timbangan jaman dulu alias jadul.

"Timbangan beras itu kan kalau tidak dikalibrasi, tidak akurat. Misal yang gizi kurang dibilang baik, sebaliknya gizi baik dibilang kurang,” ungkap Yolanda.

“Apalagi ini cukup mahal. Katanya sih satu unitnya sampai Rp10 juta. Sebanyak 289 unit Antropometri Kit bisa lebih dari Rp2 miliar nilai bantuannya," sambung Yolanda.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler