Warga Tujuh Kampung di Kota Cilegon Kekurangan Air Bersih

18 September 2020, 17:23 WIB
Seorang warga mengambil air di salah satu sumber air di Lingkungan Cipala, Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon.* /

KABAR BANTEN - Sudah dua bulan musim kemarau melanda Kota Ciegon. Akibat dari musim kemaru tersebut, sedikitnya tujuh kampung di Kelurahan Suralaya, Kelurahan Lebak Gede dan Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon mengalami kekeringan.

Sejumlah sumur resapan yang selama ini menjadi andalan warga setempat untuk memperoleh air bersih tampak mengering.

Warga Lingkungan Cipala, Kelurahan Lebak Gede, Aliyah mengatakan, kondisi kekeringan ini sudah dialami warga setempat sejak dua bulan yang lalu.

"Sudah dua bulan sumur warga di sini mulai mengering. Pagi diambil sudah habis paling beberapa jam, itu pun kami harus mengantri untuk mengambil air di salah satu sumber air di sini," katanya, Kamis 17 September 2020.

Hal yang sama dikatakan oleh Warsinah, seorang warga Gunung Batur yang terdampak kekeringan. Ia bersama sejumlah warga lainnya mengantri untuk memperoleh salah satu sumber mata air yang selama ini dijadikan sandaran oleh warga sekitar.

“Pagi-pagi sekali saya datang ke lokasi untuk mendapatkan air. Semuanya ikut mengantri dan mendapat giliran. Ini sudah biasa apabila musim kemarau terjadi, tahun lalu memang banyak bantuan air bersih. Namun, kami tetap mengandalkan mata air yang sekelilingnya dibangun oleh PMI Cilegon untuk mendapatkan air dari gunung batur ini,” ujarnya.

Baca Juga : 2.600 Warga Minta Tempat Hiburan Malam di JAR Kota Cilegon Ditutup

Keduanya berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan air bersih kepada warga. Mengingat kebutuhan akan air bersih sudah tidak bisa lagi mengandalkan sumur resapan yang ada.

Warga lainya, Jiman (50), menuturkan bahwa kondisi kekeringan di wilayahnya sudah sangat mengkhawatirkan.

"Kekeringan di Cipala ini kurang lebih sudah dua bulan pak. Semua warga Cipala juga berdampak kekeringan soalnya masih satu wilayah gunung. Tolong ya pak sebagai warga Cipala, kami merasakan untuk mandi dan nyuci aja susah," tuturnya.

Atas kondisi tersebut, sejumlah warga setempat mengadukan kepada anggota DPRD Kota Cilegon dari Dapil III Pulomerak-Grogol sekaligus Ketua Fraksi Nasdem, Erick Rebiin. Ia mendapat kabar tersebut bahkan langsung meninjau lokasi kekeringan.

"Beberapa hari lalu saya meninjau, mereka memohon adanya bantuan air bersih. Saya minta agar dinas terkait segera diperintahkan dan mengirimkan air untuk wilayah tersbut. Sumur warga sudah mulai mengering. Ini wilayah Pulo Merak yang sekarang sangat membutuhkan air bersih," ujar Erick.

Terkait kesulitan air bersih tersebut, kata dia, ada beberapa kendala yang dihadapi warga yakni sulitnya medan jalan menuju titik lokasi kekeringan. Selain itu, sejumlah jetpump yang mengatur penyaluran air juga mengalami kerusakan sehingga harus diperbaiki.

"Hal ini yang sedang saya upayakan bagaimana air bisa sampai ke warga. Sepertinya kendaraan roda empat sulit menuju lokasi. Dulu ada jetpump yang menyedot air dari bawah ke atas, namun info yang saya dapat ada sejumlah kerusakan,” kata Erick.

Atas kondisitersebut, dirinya mengaku akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan PDAM Cilegon Mandiri.

"Secepatnya akan saya koordinasikan agar dampak kekeringan ini cepat teratasi dan warga bisa terbantu mendapatkan air bersih," ungkap Erick.

Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Cilegon, Erwin Harahap menyatakan, warga Merak yang mengalami kekeringan diminta untuk membuat surat permintaan bantuan air bersih ke PDAM Cilegon melalui Lurah setempat.

"Iya, terkait bantuan air bersih yang diminta warga, silahkan ajukan ke PDAM dengan membawa surat pengantar dari Lurah. Sampai dengan saat ini belum ada permintaan bantuan air bersih dari warga Cipala dan sekitarnya,” ungkap Erwin.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler