1.275 Anak di Kota Serang Stunting, Pemkot Serang Siapkan Rp39,9 Miliar Untuk Penanganan

26 Februari 2024, 15:30 WIB
Suasana acara peringatan HPN dengan tema pembahasan terkait stunting dan penanganannya di Kota Serang. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menyiapkan anggaran sekitar Rp39,9 miliar khusus untuk penanganan stunting tahun 2024.

Nantinya, penganggaran tersebut akan disebar di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), terutama yang berkaitan langsung dalam penanggulangan stunting.

Mengingat, saat ini terdapat sekitar 1.275 balita yang masuk dalam kategori stunting.

Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Pj Wali Kota Serang Minta ASN Hingga Pimprus Jadi Bapak Asuh

Asisten Daerah (Asda) II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Serang Yudi Suryadi menjelaskan, anggaran tersebut akan disebar di sejumlah OPD dan tidak hanya diperuntukan bagi satu dinas saja.

Sebab, secara teknis hampir seluruh OPD memiliki tugas untuk menangani stunting.

"Kalau berdasarkan data tentang stunting, memang anggaran untuk tahun 2024 kurang lebih Rp39,9 miliar. Tapi nanti anggaran ini akan diberikan di semua OPD, khususnya yang memang benar-benar terkait," katanya, Ahad 25 Februari 2024.

Namun, dia mengaku, dengan anggaran sekitar Rp39,9 miliar tersebut dirasa masih belum bisa mencukupi untuk menuntaskan permasalahan stunting di Kota Serang.

"Memang terus terang saja, kami akan terus berupaya, karena dari sisi anggaran juga terbatas. Kami masih ketergantungan terhadap pemerintah pusat," ujarnya.

Maka dari itu, kata dia, sampai saat dengan keterbatasan anggaran yang ada Pemkot Serang melakukan sejumlah upaya.

Salah satunya meminta bantuan seluruh pegawai aparatur sipil negara (ASN) dari semua golongan dan tingkatan, beserta pengusaha menyumbangkan telur ayam untuk pemenuhan gizi anak.

"Karena Pemkot Serang masih bergantung kepada bantuan yang diberikan Pemerintah Pusat dalam upaya penuntasan masalah stunting dan gizi buruk. Termasuk meminta sumbangan telur ayam kepada semua ASN," tuturnya.

Selain menghadapi masalah keterbatasan anggaran dalam penanganan stunting dan gizi buruk, dikatakan dia, hingga saat ini Kota Serang juga masih kekurangan tenaga kesehatan, khususnya ahli gizi.

Maka, Pemkot Serang saat ini sedang mendorong untuk memenuhi kebutuhan ahli gizi di seluruh rumah sakit di Kota Serang.

Sehingga, mutu pelayanan kesehatan di Kota Serang bisa jauh lebih baik, terutama dalam penanganan masalah stunting dan gizi buruk bisa tertangani dengan optimal.

"Kami mendorong terkait tenaga-tenaga medis yang ada di Kota Serang, khususnya ahli gizi yang untuk meningkatkan kesehatan yang baik," ucapnya.

Baca Juga: Di Kecamatan Taktakan, Kemiskinan Ekstrem, Hingga Stunting Jadi Persoalan Serius

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang Ahmad Hasanudin mengatakan, saat ini terdapat sekitar 1.275 balita yang masuk dalam kategori stunting.

Jumlah tersebut tersebar di enam kecamatan.di Kota Serang, yang paling banyak berada di Kecamatan Serang sebanyak 496 kasus.

"Kecamatan Curug sebanyak 183 balita, Kecamatan Walantaka 49 balita, Kecamatan Serang 496 balita. Kecamatan Taktakan 113 balita, kemudian Kecamatan Cipocok Jaya sebanyak 31 balita, dan Kecamatan Kasemen sebanyak 403 balita stunting. Jadi totalnya 1.275 balita stunting di Kota Serang," ujarnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler