KABAR BANTEN – Banten dinilai layak mendapatkan jatah kursi menteri dalam jajaran kabinet pemerintahan mendatang. Sebab banyak orang-orang Banten yang layak menjadi menteri karena memiliki kapasitas dan kapabilitas.
Tokoh masyarakat Banten yang juga Ketua Umum PB Mathlaul Anwar KH Embay Mulya Syarief mengatakan bahwa banyak tokoh Banten yang layak menduduki kursi menteri di pemeri ntahan mendatang.
"Terutama yang muda-muda," kata H Embay dalam diskusi Obrolan Mang Fajar dengan tema, "Menakar Wong Banten jadi Menteri," di ruang redaksi Kabar Banten, Kamis 29 Februari 2024.
Kata H Embay, dalam sejarahnya orang Banten pernah menduduki kursi menteri di era pemerintahan Soekarno. "Menteri Sosial pertama itu Ibu Maria Ulfah, dia orang Menes, Kabupaten Pandeglang," tegasnya.
Bagaimana bila Embay ditunjuk jadi menteri asal Banten? Embay menjawab ringan. "Masih banyak yang muda-muda," katanya.
Kata H Embay, warga Banten adalah warga yang sangat setia kepada NKRI. Warga Banten juga dikenal sebagai warga egaliter yang sangat menghormati perbedaan dan kemajemukan.
Hal senada disampaikan Ketua KPPW PAN Banten H Dede Rohana. Kata Dede, Banten layak mendapatkan kursi menteri karena banyak pertimbangan.
Penyumbang suara
Salah satunya adalah Provinsi Banten menjadi penyumbang suara terbesar pasangan Prabowo-Gibran. "Dalam banyak survei sebelum pilpres 2024 digelar, suara Pak Prabowo di Banten selalu berada di nomor 2. Namun saat Pilpres, Prabowo-Gibran di Banten menjadi pemenang," kata anggota DPRD Banten ini.
Hal itu, sebut Dede, hasil dari semua kerja tim kampanye daerah di Banten. "Saya kira Banten layak dapat tiga kursi menteri," katanya.
Dede mengusulkan nama Yandri Susanto sebagai salah satu calon menteri dari Banten.
"Pak Yandri Susanto itu adalah salah satu wakil ketua MPR dari Banten. Jasa beliau bagi Banten sangat besar," katanya.
Dede menyebut, salah satu jasa dan perjuangan Yandri di DPR RI bagi Banten adalah pembangunan asrama haji di Banten. "Asrama haji berhasil dibangun di Banten. Dengan adanya asrama haji di Banten maka para jamaah haji tidak perlu lagi ke asrama haji Pondok Gede, Jakarta, tapi cukup ke asrama haji Banten yang ada di Kota Tangerang," katanya.
Selain itu Yandri juga dikenal sebagai anggota Dewan yang kinerjanya dikenal baik dan dirasakan langsung oleh masyarakat Banten.
"Pak Yandri ini sudah menjadi tokoh nasional karena keberaniannya dalam memperjuangkan aspirasi warga Banten. Lantaran itu, sudah layak menjadi menteri di kabinet mendatang," tegasnya.
Dede masih ingat bagaimana perjuangan Yandri dalam menolak perkawinan beda agama, memperjuangkan BOS madrasah, dan mengawal bansos di Banten agar tepat sasaran.
Faktor lain yang menjadikan Banten layak dapat jatah kursi menteri adalah dari sisi jumlah populasi, Banten sangat besar. Kemudian, Banten juga dekat dengan ibukota Jakarta.
Pernyataan Dede Rohana disambut hangat aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Ketua KAMMI Serang Rodja Rohmatullah mengatakan, Banten tidak hanya layak dapat jatah 3 menteri. "Kalau saya usulkan Banten layak dapat jatah 5 menteri," katanya.
Ia setuju bila Menteri Tenaga Kerja dan Transimigrasi, Menteri Sosial, Menteri Agama, Menteri Pendidikan bisa dipegang oleh orang Banten.
Hal senada disampaikan Ketua KAMMI Banten M Fadli. Kata Fadli, Banten dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia sangat berperan penting.
Ia menyebut slah satu tokoh Banten adalah Syafrudin Prawiranegara yang menjadi presiden darurat Indonesia. "Pak Syafrudin adalah orang Anyar, Banten. Jadi kalau bicara menakar orang Banten jadi menteri, saya kira sudah layak," tegasnya.
Begitupun kata Endang Yusro. Aktivis muda Muhammadiyah ini menegaskan, sudah sepantasnya ada orang Banten yang menjadi menteri.
"Jadi kita jangan menakar lagi, tapi Banten ini sudah layak dapat jatah menteri," tegasnya.
Selain nama Yandri sejumlah nama lain dari Banten juga sempat mencuat dalam diskusi ini. Antara lain Airin Rachmi Diany dan Ace Hasan Syadzili. Keduanya adalah politikus Golkar. ***