KABAR BANTEN - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Serang Bambang Janoko angkat bicara soal partainya yang dituding atau disebut melakukan kecurangan dengan menggelembungkan suara Caleg DPR RI di Pemilu Pileg 2024.
Sebelumnya, Partai Demokrat melakukan aksi protes pada saat rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat Kota Serang untuk Caleg DPR RI di Kecamatan Taktakan, dan menuding adanya dugaan penggelembungan suara pada PDI Perjuangan.
Dia pun merasa hal tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, dan seharusnya Partai Demokrat tidak asal berbicara dengan menuduh PDI Perjuangan melakukan kecurangan.
"Namanya bocah baru lulus, dan baru ikut politik, jadi ngomongnya asal saja," kata Bambang Janoko.
Apabila ada seseorang dari partai lain mengatakan jika PDI Perjuangan melakukan kecurangan dengan menggelembungkan suara, artinya pihak tersebut belum bisa menerima kekalahannya.
"Kalau ada orang dari partai lain yang mengatakan ada penggelembungan suara (PDIP), emang kami panitia penyelanggara? kan bukan, kami sama-sama peserta Pemilu yang ikut kontestasi Pileg," ujarnya.
Baca Juga: Pleno Rekapitulasi Suara Pileg 2024 Tingkat Kota Serang Diprotes Saksi Partai
Bambang menjelaskan, setiap kontestasi politik dalam pemilihan umum yang dalam hal ini pemilihan legislatif, semua peserta harus mengikuti prosedur yang berlaku.
Apabila suaranya tidak mencukupi dan gagal lolos ke DPR RI harus bisa menerima dengan lapang dada, bukannya mencari kesalahan dari lawannya.
"Ya tinggal adu data saja. Ke KPU dan ke Bawaslu, fair saja kalau pemilu, toh saya pun kalah tidak marah. Tidak mencari (Kesalahan) yang lain. Justru kami yang dicurangi, tapi kok kami yang dituduh curang," tuturnya.
Namun demikian, dia mewajarkan atas sikap dari Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Muhammad Farhan Aziz yang membela calon legislatif (Caleg) DPR RI Nur'aeni, dan tindakannya dinilai tepat.
Sebagai seorang anak yang berbakti dan membela orang tuanya ketika adanya dugaan tindakan kecurangan, namun harus dilihat terlebih dahulu bagaimana hal itu terjadi.
Sebab, politik itu dinamis dan setiap kontestasi para peserta harus siap menerima konsekuensi yang ada dalam pertandingan.
"Ya wajar kalau anaknya membela ibunya. Karena dia (Farhan Aziz) adalah anak yang berbakti dengan orang tuanya," ucapnya.***