Kisah Kesaktian Pangeran Arya Dillah Putra Sultan Maulana Hasanuddin Banten Punya Kekuatan Mandraguna

7 Maret 2024, 16:07 WIB
Illustrasi Kisah Kesaktian Pangeran Arya Dillah Putra Sultan Maulana Hasanuddin Banten Punya Kekuatan Mandraguna /YouTube /Keramat Wali

KABAR BANTEN - Kisah kesaktian Pangeran Arya Dillah, putra Maulana Hasanuddin sudah tidak asing didengar oleh warga Banten.

Putra pendiri Kesultanan Banten itu memiliki ilmu yang sakti mandraguna, ia mampu mengusir mahluk halus hingga merontokkan daun beringin dengan sekali tiupan.

Konon, Sultan Maulana Hasanuddin, Sultan Banten pertama memiliki istri dari bangsa jin. Dari perkawinannya itu melahirkan seorang putra bernama Pangeran Arya Dillah.

Baca Juga: Kisah Pangeran Astapati, Sang Panglima Perang Kesultanan Banten dari Kanekes Baduy


Seperti dikutip Kabar Banten dari kanal Youtube Mang Dhepi berikut kisah kesaktian Pangeran Arya Dillah, yang merupakan anak dari Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Berawal dari sebuah kisah di suatu hari di Keraton Surosowan kedatangan seorang pemuda dekil dan gembel. Penjaga istana melihat pemuda itu lalu langsung mengusirnya.

Akan tetapi pemuda dekil dan gembel itu melawan, tidak mau pergi. Panglima perang kerajaan Banten turun tangan untuk meringkus pemuda itu.

Namun sang panglima yang terkenal cakap dalam bertuturkata dan sakti mandraguna itupun tidak mampu menghadapi pemuda itu.

Panglima perang itu langsung melaporan kepada Sultan Maulana Hasanuddin bahwanya ada pemuda yang sakti mengamuk di luar keraton.

Ia menceritakan ciri-ciri pemuda tersebut kepada Sultan, dia berkulit hitam jelek dan gondrong, bajunya dekil serta compang-camping layaknya seperti gembel.

Melihat hal itu, Sultan Maulana Hasanuddin memerintahkan pemuda itu masuk ke dalam Keraton Surosowan.

Setelah pemuda itu masuk, Sultan Maulana Hasanuddin dan pemuda itu langsung berpelukan dan dijelaskan bahwa pemuda itu adalah putranya yang bernama Pangeran Arya Dillah.

Semua yang melihatnya terheran-heran.
Setelah itu Pangeran Arya Dillah diangkat menjadi Pangeran sekaligus menjadi wakil panglima perang.

Di versi lain dikisahkan Arya Dillah mengetahui ia adalah anak dari seorang raja di Banten.

Akan tetapi, ia sendiri tidak tahu siapa ayahnya itu. kemudian ia pergi ke Banten dan menceritakan kepada Sultan Hasanuddin tentang dirinya serta sekaligus mencari tau kebenaran siapa ayah kandungnya.

Setelah mendengar penuturan Arya Dillah, kemudian Sultan Hasanuddin meminta dirinya untuk membuktikan bahwa dirinya memang anak seorang raja Banten.

Sultan Hasanuddin meminta Arya Dillah untuk merontokkan seluruh daun pohon beringin dari pohonnya tanpa tersisa sehelai pun daun di pohon beringin tersebut.

Arya Dillah pun menyanggupi permintaan Sultan Hasanuddin kemudian ia bertapa di bawah pohon beringin yang akan dirontokkan seluruh daunnya itu.

Dalam pertapaannya, ia meminta bantuan kepada ibu dan kakeknya dari bangsa jin agar dapat membatu kesaktiannya untuk merontokkan seluruh daun pohon beringin itu.

Tidak lama kemudian, dengan kesaktian yang dimilikinya dan batuan dari bangsa jin, pohon beringin itu ditiup oleh Arya Dillah hingga seluruh daun dipohon rontok.

Tidak ada satu daun pun yang tersisa atau tertinggal di pohonnya walaupun hanya selembar.

Setelah berhasil melaksanakan tantangan dari Sultan Maulana Hasanuddin, akhirnya Arya Dillah diakui sebagai anak oleh Sultan Maulana Hasanuddin dan namanya menjadi Pangeran Arya Dillah, tutur juru kunci makam Pangeran Arya Dillah di Banten Lama.

Setelah Pangeran Arya Dillah diakui sebagai anak oleh Sultan Maulana Hasanuddin, Pangeran Arya Dillah diberi tugas oleh ayahnya untuk mengusir semua dedemit yang ada di sekitar keraton.

Setelah itu, Pangeran Arya Dillah pergi ke perairan Teluk Banten untuk melakukan tugas yang sama membasmi para dedemit disana, hingga kini patilasannya masih ada yang dikenal dengan sebutan Karang Hantu atau Karangantu.

Karangantu ini bersebelahan dengan Selat Sunda, kemudian dibuat menjadi pelabuhan bernama pelabuhan Karangantu.

Pada zaman dahulu tempat ini menjadi pusat perdagangan kerajaan Banten.
Pangeran Arya Dillah pun berjasa dalam menaklukkan Prabu Pucuk Umun di Banten Girang dan bersama-sama dengan Maulana Yusuf berhasil menghancurkan pusat kekuasaan Kerajaan Sunda di Pakuan Pajajaran.

Ketika Maulana Muhammad Nasrudin menjadi penguasa Banten, kesaktian Pangeran Arya Dillah diperlukan oleh Sultan yang berencana hendak menyerang Palembang.

Atas perintah Maulana Muhammad, ia berangkat ke Palembang untuk menaklukkan negeri tersebut.

Akan tetapi, di tempat inilah pasukan yang dipimpinnya mengalami kekalahan hingga dirinya gugur.

Dan sampai sekarang makamnya masih dikeramatkan sehingga banyak yang datang dari daerah Banten atupun luar daerah Banten untuk bertajiarah serta mencari keberkahan.

Namun, menurut KH. Tubagus Fathul Adhzim Chatib, keturunan Sultan Maulana Hasanuddin sekaligus sebagai Tokoh Banten Lama, dan sampai saat ini tidak mendengar ataupun membuktikan bahwa keturunan pangeran Arya Dillah itu ada.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Banten di Museum Situs Kepurbakalaan di Kawasan Kesultanan Banten

Itulah sejarah dan kisah kesaktian Pangeran Arya Dillah yang merupakan anak dari Sultan Maulana Hasanuddin yang berhasil mengalahkan Prabu Pucuk Umun. ***

 

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mang Dhepi

Tags

Terkini

Terpopuler