Bisa Memicu Ledakan Pengangguran, Perusahaan di Banten Bertumbangan

30 September 2020, 09:07 WIB
ilustrasi pengangguran /

KABAR BANTEN - Selama pandemi Covid-19, puluhan perusahaan atau industri di Banten bertumbangan dan bisa memicu ledakan pengangguran.

Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, sudah terdapat 72 yang perusahaan yang tutup. Selain itu, tidak sedikit yang hengkang ke daerah lain untuk menghindari beban upah yang besar.

Kepala Disnakertrans Provinsi Banten Al Hamidi mengatakan, perusahaan menjadi salah satu sektor yang akan terdampak selama pandemi Covid-19 belum berakhir. Kondisi tersebut berdampak terhadap banyaknya tenaga kerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) kian bertambah.

"Sebagian memilih pindah ke Jawa Tengah untuk menghindari tingginya upah pekerja di daerah ini," kata Al Hamidi, Selasa 29 September 2020.

Baca Juga : Diklat Berkarakter Atasi Pengangguran Usia Produktif

Disnakertrans Banten memprediksi angka pengangguran di Provinsi Banten akan terus meningkat. Peningkatan ini disebabkan banyaknya perusahaan yang tutup dan pindah ke luar Banten karena terdampak pandemi Covid-19.

"Dampak pandemi Covid-19 gelombang pemutusan hubungan kerja/PHK di Provinsi Banten terus meningkat. Ini dampak serius bagi sektor pekerja," katanya kepada wartawan, Selasa 29 September 2020.

Dalam catatannya, sudah sebanyak 30 ribu pekerja dirumahkan dan 19 ribu pekerja terkena PHK. Dampak negatif itu tak bisa dihindari meskipun pihaknya telah berusaha mengatasinya. Salah satunya, melalui penempatan kerja ke berbagai daerah bahkan ke luar negeri.

"Tapi masalahnya, upaya itu belum sebanding dengan gelombang PHK yang tiap bulan kian bertambah," tuturnya.

Baca Juga : Banyak Masyarakat Kehilangan Pekerjaan Akibat Covid-19, Pemprov Banten Gagal Kendalikan Pengangguran

Selain PHK, prediksi peningkatan jumlah pengangguran juga disebabkan oleh sulitnya lahan pekerjaan.

"Pencari kerja yang di PHK akibat pandemi cukup banyak. Tapi kita juga punya upaya lain salah satunya kita membuat kesepakatan kerja sama dengan BBLKI (Balai Besar Latihan Kerja Indonesia) setempat untuk mengurangi tingkat pengangguran di tengah pandemi ini," ujarnya.

Sebenarnya, di Banten terdapat lahan pekerjaan lain yang saat ini sudah diisi oleh warga Banten. Antara lain dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang rata-rata mempekerjakan warga lokal dengan kisaran mencapai ribuan orang.

"Tetap memprioritaskan dalam rangka untuk tenaga lokal mengerjakan PSN," ucapnya.

Ia berharap, banyaknya masyarakat lokal yang bekerja di PSN akan mendorong pendapatan per kapita masyarakat. Sehingga secara langsung ikut mendorong recovery ekonomi dampak pandemi Covid-19.

"Jadi harapannya pemulihan ekonomi bagaimana sebanyak mungkin masyarakat bekerja, baik formal maupun informal," ucapnya.

Baca Juga : Butuh Berbagai Terobosan Atasi Pengangguran Akibat Covid-19

Perekrutan tenaga kerja

Dia mengatakan, perekrutan tenaga kerja masih terus berjalan di Provinsi Banten. Mereka ditempatkan di PSN maupun sektor usaha lain baik di luar dan dalam Provinsi Banten.

"Sekarang masih ada perekrutan tenaga kerja. Bukan hanya PSN di Banten tapi banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, ini kita bicara dalam negeri baik luar maupun Banten," tuturnya.

PSN di Banten juga akan secara langsung berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD) Banten. Sebagaimana diketahui, pendapatan Banten sedang mengalami penurunan akibat adanya Covid-19.

"Jadi seluruh proyek di Banten sebagian menggunakan tenaga kerja lokal, itu yang menjadi prioritas seperti itu," tuturnya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler