Ombudsman Banten Awasi Pasokan Beras SPHP Bulog

2 April 2024, 14:05 WIB
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Banten saat memantau sejumlah barang kebutuhan pokok di Pasar Induk Rau Kota Serang. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Provinsi Banten melakukan pengawasan terhadap beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dipasok oleh Perum Bulog Sub Divre Serang.

Sebab, berdasarkan informasi dan hasil pantauan hampir dua pekan persediaan beras tersebut kosong, khususnya di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Banten Fadli Afriadi mengatakan, berdasarkan hasil pantauan dan monitoring di Pasar Rau, persediaan beras Bulog atau SPHP tidak ada pengiriman, sehingga saat ini stoknya kosong, lebih dari dua peka.

Baca Juga: Potensi Kerugian Capai Rp115 Miliar, Ombudsman Banten Terima 559 Laporan Dugaan Maladministrasi

"Informasinya belum ada stok di Bulog. Makanya nanti akan kami awasi pengirimannya," katanya, Senin (1/4/2024).

Dia menjelaskan, beras SPHP merupakan beras yang digulirkan Pemerintah Pusat melalui Perum Bulog sejak 2023 sebagai program stabilisasi pasokan dan harga pangan.

Beras itu juga berasal dari beras cadangan pemerintah (CBP) yang ada di gudang Perum Bulog.

"Tentunya, hal itu dilakukan bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras yang beredar di tingkat konsumen," ujarnya.

Maka dari itu, dikatakan dia, khusus untuk pasokan beras dari Perum Bulog Sub Divre Serang, Ombudsman Provinsi Banten akan melakukan pengawasan dan monitoring lebih lanjut.

Hal tersebut dilakukan terkait informasi jika pasokan beras SPHP dari Bulog Serang kepada pedagang selama hampir tiga pekan belum dilakukan pengiriman.

"Untuk beras yang berasal dari Bulog, kami akan lakukan pengawasan lebih lanjut untuk memastikan penyebab Bulog tidak bisa memasok kepada pedagang. Karena beras SPHP ini berpengaruh dan bisa berdampak pada kestabilan harga beras," tuturnya.

Sebelumnya, kata dia, beberapa waktu lalu pihaknya sempat melakukan pengawasan terhadap stabilits harga pangan di Pasar Rau Kota Serang.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan harga, pasokan, serta ketersediaan pangan menjelang hari raya idulfitri.

"Terutama beras, selain pasokannya yang aman harganya juga kami pantau apakah masih tinggi atau sudah ada penurunan," ucapnya.

Berdasarkan hasil pengawasan tersebut, didapati harga beras terpantau mulai mengalami penurunan.

Seperti, beras medium saat ini berada di kisaran harga Rp14.000 per kilogram, yang sebelumnya menyentuh hingga Rp17.000 per kilogram.

"Pasokan beras sendiri di pasar rau sudah mulai banyak, sehingga harga juga mulai turun. Pasokan beras itu dari petani yang sudah mulai panen," ujarnya.

Kemudian, untuk pasokan pangan pokok lainnya seperti telur ayam ras dan minyak goreng terpantau aman dan bisa mencukupi hingga lebaran.

"Stoknya masih cukup tersedia. Selain itu, terdapat juga bahan pokok yang mengalami penurunan seperti cabai merah dan cabai rawit," tuturnya.

Baca Juga: Mendapat Peringkat ke-7 dari Ombudsman, Pemkot Serang Berkomitmen Lakukan Perbaikan Pelayanan Publik

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Operasional Bulog Sub Divre Serang Muhammad Rizal menjelaskan, pada sepekan terakhir kemarin pihaknya sedang melakukan penyaluran bantuan terhadap beras.

Sehingga, pasokan atau stok beras di Pasar Rau mengalami penurunan dari biasanya.

"Pasar rau ready stock. Memang, seminggu kemarin kami sedang menyalurkan bantuan pangan. Tapi, InsyaAllah SPHP ke pengecer sudah mulai lancar," ucapnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler