Jadi Langganan Banjir, Warga BAP 1 Kota Serang Tinggalkan Rumah Hingga Roboh

27 Juni 2024, 16:25 WIB
Salah satu rumah warga Komplek BAP 1 Kota Serang yang ditinggalkan pemiliknya dan saat ini hendak dijual. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Sejumlah warga Komplek Bumi Agung Permai (BAP) 1 RW 11, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang meninggalkan rumahnya dan dibiarkan kosong begitu saja.

Namun, sebagian lainnya memasang spanduk bertuliskan dijual dan dikontrakkan, bahkan ada juga yang roboh karena tak terurus.

Bukan tanpa alasan, para warga dengan sengaja meninggalkan rumahnya karena wilayah tersebut menjadi kawasan langganan banjir, walau hanya diterpa hujan sebentar.

Baca Juga: 5 Wilayah di Kota Serang Banjir dan Pohon Tumbang

Diduga, diakibatkan dari penyumbatan saluran drainase yang hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.

Ketua RW 11 BAP 1 Kota Serang Mahmudin mengatakan, warga di lingkungannya merasa jenuh dan khawatir setiap kali hujan turun, sehingga mereka terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya.

"Kalau sudah hujan pasti banjir. Banyak rumah kosong karena kena dampak banjir, sudah ada yang pindah ada juga yang renovasi rumahnya ditinggiin," katanya, Rabu 26 Juni 2024.

Selain itu, warga di kompleknya juga merasa khawatir setiap kali hujan turun karena lokasi rumahnya menjadi salah satu kawasan langganan banjir.

Sebab, di lokasi tersebut merupakan saluran akhir penampungan air hujan dari beberapa drainase yang terhubung.

"Di kawasan sini itu penampungan akhir dari saluran air. Jadi, air hujan dari Pasar Rau dan Mandala, sehingga setiap kali hujan kami selalu terkena dampak banjir, makanya warga khawatir (Pergi)," ujarnya.

Berdasarkan pendataan, terdapat sskitar 2.000 kartu keluarga (KK) yang tinggal di kawasan tersebut, dan lokasinya rata-rata berada di dekat saluran atau drainase mengalir di bawah Jalan Tol Tangerang-Merak.

"Mudah-mudahan segera teratasi oleh pemerintah daerah untuk mengatasi banjir. Karena penduduk di sini kurang lebih ada 2.000 KK," tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang Roni Alfanto mengatakan, pihaknya akan meminta Pemkot Serang untuk menindaklanjuti keluhan warga BAP 1 Kelurahan Unyur, termasuk Kaligandu.

Sebab, persoalan banjir di wilayah tersebut telah terjadi selama bertahun-tahun dan belum terselesaikan secara tuntas hingga saat ini.

Baca Juga: Puluhan Tahun Banjir, Warga Kota Serang Desak Pemkot Tangani Banjir

"Memang masalahnya satu-satunya di situ. Ada gorong-gorong tapi kecil sekali diameternya, dan itu menampung air dari Pasar Rau, Mandala, Unyur, Bumi Agung dan sekitarnya tumpah di situ semua ketika hujan. Tentu tidak akan surut, karena terlalu kecil," ucapnya.

Dikatakan dia, sulitnya penyelesaian permasalahan banjir di kawasan tersebut karena adanya perbedaan kewenangan antara Pemerintah Kota Serang dengan dan Pemerintah Pusat.

"Karena ada dua kewenangan, dan kami tentunya akan berupaya untuk melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak terkait. Salah satunya pihak jalan tol, untuk diminta membuat diameter drainase lebih besar," ujarnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler