Bareng Ratusan Jawara Silat, Kapolda Banten Serukan Deklarasi Cinta Damai Tolak Aksi Anarkis

20 Oktober 2020, 12:27 WIB
Jawara silat bersama Kapolda Banten menyatakan menolak setiap bentuk tindakan anarkis dan menyerukan deklarasi cinta damai, di Mapolda Banten, Kota Serang, Selasa 20 Oktober 2020. /Dok. Bidhumas Polda Banten/

KABAR BANTEN – Pesan cinta damai tolak aksi anarkis menggema di sejumlah penjuru negeri. Di Banten, ‘Deklarasi Cinta Damai’ diserukan Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar bersama ratusan jawara silat, di Mapolda Banten, Selasa 20 Oktober 2020.

Kegiatan Deklarasi Cinta Damai turut dihadari Danrem 064/MY Brigjen TNI Gumuruh, Wakapolda Banten Brigjen Pol Wirdhan Denny, para pejabat utama Polda Banten, Kepala BIN Daerah Banten, tokoh masyarakat, serta para jawara silat dari 100 perguruan di Provinsi Banten.

Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar mengatakan, deklarasi tersebut sebagai kelanjutan dari deklarasi sebelumnya yang dilakukan oleh 25 organisasi kepemudaan dan organisasi kemasyarakatan.

Baca Juga: Deklarasi Cinta Damai, Ini Pesan Wali Kota Serang untuk Pelajar

Tujuannya, agar menolak tindakan anarkisme dalam setiap penyampaian pendapat di muka umum.

"Deklarasi ini muncul karena ada pertentangan UU cipta kerja, perbedaan itu biasa. Tapi perbedaan ini jangan diimplementasikan dalam anarkisme. Salah satu budaya Banten tampil di sini, untuk mendeklarasikan diri Banten cinta damai. Total ada 100 Peguruan Banten yang kesini, mendukung Banten tanpa anarkis," kata Fiandar, dalam keterangan tertulisnya Selasa 20 Oktober 2020.

Selain itu, Banten juga menghadapi gelaran pilkada di empat daerah, yakni Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kota Tangsel.

Sejauh ini, pelaksanana tahapan bisa berlangsung damai, tanpa ada konflik horizontal. Masyarakat dihimbau agar tidak mudah terprovokasi dan termakan isu hoax.

Baca Juga: Terkait Aksi Penolakan Omnibus Law Cipta Kerja, Pimpinan DPRD Pandeglang Lakukan Ini

“Saya yakin semuanya mendukung deklarasi cinta damai, anti kekerasan. Kedepankan dialog, bicarakan masalahnya, jika tidak ada titik temu tempuh jalur hukum bukan jalanan. Jadi tidak usah pakai otot, pengrusakan, bentrok antara aparat dengan warga tidak perlu, mubazir, rugi kita semua,” ujar Fiandar.

Tokoh masyarakat H. Embay Mulya Syarief, berharap Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) ikut serta menjaga kondusifitas di perkampungan. Sehingga keamanan dan ketertiban bisa terpelihara.

Menurut Embay, perusuh dan perusak Banten bukanlah warga Banten. Sebab, orang asli Banten dikenal cinta damai dan sangat toleran.

Baca Juga: Kepergok Ikut Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Ratusan Pelajar Tangerang Raya Diamankan

"Yang bikin ribut bukan orang Banten, mereka orang luar yang hanya bikin gaduh. Sampaikan ke seluruh jajaran (DKM), semoga bisa diikuti oleh lingkungan masjid-masjid di seluruh Banten. Bagi yang bikin rusuh, mereka akan ditindak dengan tegas," kata pria yang dikenal sebagai Jawara Putih ini.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Pendekar Banten, Abdurrahman mengatakan, dirinya bersama seluruh anggotanya akan ikut serta menjaga ketertiban dan keamanan di Bumi Jawara.

"Jawara bersama Polda Banten, menyatakan bahwa jawara Banten mendukung cinta damai. Tentunya kami berharap Banten cinta damai," kata Abdurrahman.

Guru besar Bandrong Ustaz Fadulloh mengatakan, jawara Provinsi Banten mendeklarasikan diri ikut serta menjaga kondusifitas Banten dari aksi anarkis dan demonstrasi yang merusak fasilitas umum.

Baca Juga: Pantau Demo Tolak Omnibus Law, Kapolda Banten : Massa Aksi Jaga Diri Jangan Sampai Disusupi

"Siapapun yang akan merusak dan merongrong Banten, harus berhadapan dengan kami, jawara Banten," kata Fadulloh.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi mengatakan, dalam deklarasi itu seratus perguruan jawara persilatan Provinsi Banten menyatakan berperan aktif menjaga serta memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat wilayah Banten.

Kemudian, menjaga kerukunan mempererat tali persaudaraan sesama anak bangsa. Menolak segala bentuk kekerasan, anarkisme dan tindakan melanggar hukum. Menolak segala bentuk berita bohong dan hoax yang menimbulkan kebencian yang berlatarbelakang suku ras dan golongan.

“Bertekad mengedepankan dialog dengan prinsip musyawarah dan mufakat demi terciptanya kedamaiakan dan kerukunan kehidupan bermasyarakat,” ucapnya.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler