Pendapatan Nelayan Karangantu Merosot Hingga 60 Persen, Ini Penyebabnya

26 Oktober 2020, 19:30 WIB
Kapal nelayan karangantu /

KABAR BANTEN – Nelayan Karangantu Kota Serang mengeluhkan hasil tangkapan ikan turun. Pendapatan pun menjadi merosot bahkan hingga 60 persen.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Serang Didin Samsudin menjelaskan, wilayah Karangantu hingga kini belum diguyur hujan meskipun saat ini terjadi fenomena ‘La Nina’.

Akibatnya, air laut menjadi panas karena lautan Karangantu merupakan lautan dangkal. "Di Karangantu enggak hujan, nelayan pendapatannya menurun karena enggak ada hujan, hujan cuma sampai Kasemen," kata Didin, Senin 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Hilang Terseret Ombak di Perairan Tanjung Cariang, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas

Dia mengatakan, penurunan pendapatan nelayan Karangantu mencapai 60 persen dari biasanya. Meski demikian, nelayan tetap melaut.

"Karangantu enggak hujan-hujan, paling gerimis. Sekarang juga hanya suara petir dan cuaca gelap tapi gak hujan," ucap dia.

Hasil tangkapan ikan yang menurun otomatis berpengaruh terhadap pendapatan nelayan. Sehingga, pihaknya menunggu adanya bantuan dari pemerintah daerah khususnya Provinsi Banten.

"Nelayan juga masih banyak yang pergi melaut walau hasilnya kurang, nunggu bantuan dari pemerintah provinsi belum datang" ujarnya.

Baca Juga: Nelayan Hilang Akibat Perahu Terbalik Ditemukan Tewas di Pantai Bageudur

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Serang Edinata Sukarya mengatakan, belum mendapatkan informasi terkait menurunnya tangkapan ikan nelayan Karangantu. "Belum ada laporan, masih menunggu," ujarnya.

Kasi data dan Informasi BMKG klas I Serang Tarjono mengatakan, jika melihat grafis prakiraan awal musim penghujan tahun 2020/2021 di wilayah Banten dan Jakarta, wilayah 58 akan masuk penghujan pada Dasarian ke I bulan Desember 2020.

"Artinya wilayah Karangantu baru akan masuk musim penghujan pada Dasarian ke I bulan Desember 2020. Untuk Kota Serang bagian selatan saat ini sudah memasuki musim penghujan," ujarnya.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler