Vaksinasi Covid-19, Ini yang Diminta Anggota DPRD Kabupaten Serang

4 November 2020, 10:47 WIB
Ilustrasi vaksin /Shutterstock via Antara/

KABAR BANTEN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serang meminta pemerintah memastikan dan menjamin keamanan vaksin Covid-19 yang direncanakan akan segera diberikan kepada sejumlah kalangan masyarakat.

Selain itu, pemerintah juga dinilai perlu menyosialisasikan ke masyarakat luas terkait kegunaan vaksin Covid-19 hingga efek sampingnya jika ada.

Anggota DPRD Kabupaten Serang, Aep Saefullah mengatakan, pemerintah harus bisa menjamin vaksin Covid-19 aman diberikan pada sasarannya. Hal itu dikarenakan saat ini sudah banyak beredar di masyarakat tentang validitas vaksin tersebut.

Oleh karena itu, kata dia, seharusnya ada sosialisasi ke masyarakat dan menyampaikan, bahwa vaksin itu sudah terjamin. Jaminan itu disampaikan oleh pemerintah.

"Enggak bisa pemerintah memaksakan harus vaksin masyarakat, tapi jaminannya apa, kalau katakan terjadi dampak yang secara massal ini perlu diperhatikan jangan sampai tujuan baik, tapi ada dampak yang akan mengganggu kesehatan masyarakat secara massal," ujarnya.

"Kalau satu atau dua yang ada dampak (setelah divaksin) itu berarti kaitan imunitas tubuhnya," lanjut Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Serang ini, Selasa, 3 November 2020.

Baca Juga : Vaksinasi Dimulai Desember, Dinkes Kabupaten Serang Lakukan Pendataan Sasaran

Ia mengungkapkan, yang beredar di masyarakat saat ini terkait apakah vaksin Covid-19 itu sudah uji klinis atau belum. Terlebih, ucap dia, imun tubuh seseorang tidak sama.

"Bisa saja ketika divaksinasi yang satu sehat-sehat saja yang satu pilek ada dampak indikasi dan kontra indikasi. Khawatir ada kontra indikasi contoh ketika saya tidak sehat diberi vaksin ada gejala akibat vaksin itu. Ini bisa jadi masalah di masyarakat, padahal itu bukan dari ekses vaksin, tapi karena kurang sehat (sasaran yang divaksinnya)," tuturnya.

Kemudian, menurut politikus Demokrat tersebut, untuk sasaran vaksin bagi masyarakat diutamakan yang sudah tertular.

"Tapi, kalau kami (anggota DPRD) sudah agenda wajib mau tidak mau, tapi kalau masyarakat harus yang mau dan terindikasi ada penularan,” katanya.

Ia mengatakan, untuk vaksinasi memang rencananya target utama pejabat daerah termasuk anggota dewan, tenaga kesehatan (nakes), dan masyarakat tertentu.

“Kalau itu sudah melampaui uji klinis dan tidak akan berdampak pada kami, kami akan suport saja terhadap kegiatan itu," ujarnya.

Pejabat sementara (Pjs) Bupati Serang Ade Ariyanto menuturkan, rencana pemberian vaksin akan dilakukan pada November 2020. Tahap pertama akan diberikan pada petugas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Seperti pelayanan kesehatan dan pelayanan publik lainnya nanti baru ke masyarakat," ucapnya kepada Kabar Banten, Selasa, 3 November 2020.

Baca Juga : Kasus Covid-19 di Kabupaten Serang Capai 538 Orang, Ratusan Pasien Dinyatakan Sembuh

Sementara, menyikapi antisipasi adanya kemungkinan penolakan dari masyarakat, dia mengatakan, masyarakat tidak perlu takut. Sebab, nanti akan ada statement dari medis atau kesehatan terkait keamanan vaksin tersebut.

Namun, dia tak memungkiri jika vaksin apapun ketika masuk ke dalam tubuh akan ada efek berupa demam.

"Karena yang saya tahu vaksin apapun kalau masuk itu demam dua hari pasti. Apalagi ini vaksin Covid-19 insyaallah semua sudah teruji," tuturnya.

Ia menjelaskan, untuk saat ini pihaknya belum mengetahui ada berapa kuota vaksin yang akan diberikan pada Kabupaten Serang.

"Kuota belum tahu persis berapa insyaallah di awal November ini. Itu gratis, karena program pemerintah," katanya.

Sementara, Kepala Dinkes Kabupaten Serang sekaligus juru bicara satuan tugas percepatan penanganan Covid-19, drg. Agus Sukmayadi mengatakan, untuk mengantisipasi adanya penolakan dari masyarakat, sebelum dilakukan vaksinasi akan ada tahapan sosialisasi kepada sasaran terlebih dahulu.

Meski demikian, ujar dia, pihaknya juga belum bisa memberikan tanggapan tentang keamanan vaksin Covid-19 tersebut. Sebab, Kemenkes belum mengeluarkan informasi apapun tentang vaksin yang nanti akan digunakan.

"Sampai saat ini hanya sebatas sosialisasi dan pendataan sasaran (vaksinasi)," tuturnya.***

 

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler