Waspadai Penyakit Leptospirosis, Ini Gejalanya

- 2 Desember 2020, 05:15 WIB
 Firman Rahmatullah, Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak meminta masyarakat mewaspadai penyakit diabetes menitus.
Firman Rahmatullah, Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak meminta masyarakat mewaspadai penyakit diabetes menitus. /Nana Jumhana/

KABAR BANTEN - Memasuki musim hujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak meminta warga untuk waspada terhadap ancaman berbagai macam penyakit salah satunya Leptospirosis.

Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Lebak, dr Firman Rahmatullah menjelaskan, Leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi.

Salah satu hewan yang menularkan penyait Leptospirosis yaitu tikus. Gejala yang timbul ketika diserang penyakit ini antara lain demam tinggi hingga menggigil, nyeri kepala, nyeri otot khususnya di daerah betis, sakit tenggorokan disertai batuk kering.

Selain itu, mata merah dan kulit menguning, mual hingga muntah-muntah dan disertai diare.

Ia menyatakan, penyakit Leptospirosis tersebut dapat menyerang manusia melalui paparan air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira.

Baca Juga : Update Covid-19 Kabupaten Lebak: Angka Kesembuhan Pasien Positif Corona Membaik

Penyakit infeksi bakteri ini banyak terjadi di daerah yang terkena banjir. Leptospirosis juga rentan menyerang orang-orang yang biasa kontak dengan hewan tersebut.

Leptospirosis biasanya menunjukkan gejala secara mendadak dalam waktu 2 minggu setelah penderita terinfeksi pada sebagian kasus dan gejala baru terlihat setelah satu bulan.

Menurut dia, pascakemunculan gejala, penderita leptospirosis biasanya akan pulih dalam waktu satu minggu setelah sistem imunitas dapat mengalahkan infeksi. Namun sebagian penderita akan mengalami tahap kedua penyakit Leptospirosis yang dikenal sebagai penyakit weil.

Gejala penyakit weil ini ditandai dengan dada terasa nyeri, serta kaki dan tangan yang bengkak.

Baca Juga : Warga Diminta Waspadai Penyakit ‎Diabetes Melitus

Selama terserang tahap kedua penyakit Leptospirosis, kata Firman, bakteri dapat menyerang organ lain sehingga kondisi menjadi lebih parah.

Keadaan tersebut ditunjukkan dengan gangguan pada paru-paru dengan gejala batuk, napas pendek, dan batuk yang mengeluarkan darah.

Gangguan pada ginjal yang dapat berujung dengan kondisi gagal ginjal. Sementara gangguan pada otak yang ditunjukkan dengan gejala meningitis.

Ia menjelaskan, Leptospirosis banyak ditemui di area tropis dan subtropis, di mana udaranya panas dan lembab yang membuat bakteri ini dapat bertahan hidup lebih lama. Seperti Afrika, Amerika Selatan, Karibia, serta Asia Tengah dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah