KABAR BANTEN - Kepala Dinas tenaga kerja dan transmigrasi (Disnakertrnas) Lebak Banten Tajudin Yamin mengatakan jumlah warga Lebak yang bekerja di luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebanyak 887 orang.
Dari jumlah tersebut, paling banyak warga Lebak bekerja di Arab Saudi.
"Terbanyak warga Lebak yan jadi PMI ada di negara Arab Saudi sebanyak 496 orang dari total PMI asal lebak 887 orang yang tersebar di 18 negara," ujarnya, Rabu 23 Desember 2020.
Sementara itu, berkenaan dengan banyaknya warga Lebak yang bekerja di luar negeri, Pemkab Lebak meresmikan gedung pelatihan dan pengembangan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ada di wilayah setempat.
Baca Juga : Banyak Pekerja Migran Ilegal Dikirim dari Provinsi Banten
Peresmian secara simbolis oleh Wakil Bupati, Ade Sumardi secara virtual di ruang kerjanya, Rabu 23 Desember 2020.
Peresmian secara simbolis oleh Wakil Bupati, Ade Sumardi secara virtual di ruang kerjanya, Rabu 23 Desember 2020.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi menyampaikan, keberadaan PMI memberikan sumbangsih atas kemajuan dan perkembangan daerah. Oleh karenanya, pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap keberadaan PMI.
"Mereka merupakan pahlawan devisa negara dan pekerja tangguh. Tidak saja bagi dirinya, bagi keluarga, bahkan menjadi sosok pahlawan negara, sebagai penghasil devisa bagi," kata Ade Sumardi saat virtual.
Baca Juga : Angkasa Pura II Siapkan Fasilitas Khusus Bagi Pekerja Migran
Menurut dia, pemerintah daerah juga terus berusaha untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi para PMI. Salah satunya, dengan menyediakan tempat pelatihan bagi para calon PMI di daerah itu.
"Pengembangan pelatihan ini, bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker dengan PT Bintang Permata Lestari," ujarnya.
Dengan diresmikannya pusat pelatihan dan pengembangan PMI tersebut, diharapkan para PMI mampu meningkatkan keterampilannya. Sehingga, dapat bekerja secara peofesional sesuai pekerjaannya masing-masing.
Baca Juga : TETO Jelaskan Soal Pekerja Migran Indonesia Terinfeksi Covid-19 di Taiwan
"Ini juga untuk menghindari adanya praktik percaloan yang merugikan para PMI," ucapnya.
Diketahui, Pusat pelatihan PMI ini sendiri berlokasi di Jalan Raya Cipanas KM 7, Desa Pajagan, Kecamatan Sajira. Pusat pelatihan PMI memiliki beberapa bidang pelatihan.
Antara lain, pelatihan bahasa Melayu, Mandarin, Kantonis dan bahasa Inggris, pelatihan merawat bayi dan anak, pelatihan meravwat orang tua jompo dan orang sakit, pelatihan kebersihan dan perawatan rumah tangga, pelatihan perhotelan, penyajian makanan minuman, tata, boga dan table minner dan pelatihan tour guide. ***