"Pertama memang karena debitnya (air) besar, kemudian air kiriman, dan kesadaran masyarakat yang masih kurang. Karena di lapangan banyak terjadi sedimentasi, sampah, dan bulma, itu yang akan kami kerjakan tahun ini," ucapnya.
Ridwan mengungkapkan, PUPR telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan banjir sebesar Rp 3 miliar sampai Rp 5 miliar.
"Anggaran itu untuk perawatan dan pemeliharaan, serta beberapa titik pembangunan. Jadi sementara ini kami menganggarkan terbatas sekitar Rp 3 sampai dengan Rp 5 miliar dulu," tuturnya.***