KABAR BANTEN - Kawasan wisata religi Kesultanan Banten atau dikenal dengan sebutan Banten Lama, menjadi salah satu pembangunan yang dianggap paling monumental kepemimpinan Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.
Setelah revitalisasi Banten Lama digulirkan, kini apa kabar dengan wajah barunya yang memancarkan nuansa Madinah, dengan kehadiran reflika atap atau payung peneduh.
Dikutip dari perkim.bantenprov.go.id, lahan seluas kurang lebih 4,6 Ha di Kawasan Penunjang Wisata (KPW) Banten lama telah selesai dibebaskan oleh Dinas Perkim.
Sementara, kurang lebih 750 awning telah disiapkan oleh Dinas Perkim untuk pedagang yang direlokasi dari zona inti Banten Lama ke Terminal Sukadiri.
Baca Juga: Insentif Dokter dan Nakes Covid-19 Akan Dipotong, Ini Kata dr. Tirta
Terminal tersebut, merupakan lokasi sementara sebelum kios-kios di Kawasan Penunjang Wisata (KPW) selesai dibangun oleh Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Serang.
Baca Juga: La Nina Diprediksi Landa Selat Sunda, KSOP Banten Keluarkan Peringatan Pelayaran, Bikin Deg-degan!
Selain Masjid Agung Banten, ternyata beberapa mesjid di Indonesia yang bernuansa Madinah dengan khas payung peneduhnya.
Baca Juga: Ketua Umum Partai Demokrat Digoyang Isu Kudeta, Kader Cilegon Pasang Badan
Salah satunya Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Kota Batam. Dikenal sebagai masjid terbesar di Sumatera, mesjid tersebut menjadi ikon wisata religi terbaru di Kota Batam.
Dikutip KabarBanten.com dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, masjid tersebut luasnya mencapai 41.422 meter persegi atau lebih kurang 4 hektare dan mampu menampung hingga 25.000 jamaah.
Selanjutnya adalah Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Masjid agung yang megah dan indah, sarat keistimewaan dibanding masjid-masjid lain.
Dikutip KabarBanten.com dari simas.kemenag.go.id, masjid itu bediri di atas lahan 10 Hektare. Dengan luas bangunan induk untuk shalat, mencapai 7.669 meter persegi.
Berikutnya adalah Masjid Madinatul Iman Balikpapan Islamic Center (BIC), Kalimantan Timur.
Dikutip dari madinatuliman.com, area BIC memulai dibangun pada tahun 2014 yang disiapkan untuk menampung 10.000-an jemaah dan berdiri di atas lahan 8700an hektar.
Baca Juga: Tiba di Bandara Soetta, 26 Teroris Makasar dan Gorontalo Dibawa Ke Rutan Cikeas
Saat ini, BIC merupakan komplek pusat Islam terbesar di Kota Minyak Balikpapan. Gaya model pembangunan Balikpapan Islamic Centre berkiblat pada Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, mulai dari kubah masjid maupun payung-payung teduh yang ada di bagian depan masjid. ***