Network
KABAR BANTEN – Anggota DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras meninjau pekerjaan penggantian bantalan beton rel kereta api di Kota Serang, Jumat 5 Februari 2021.
Tiba di Stasiun Serang, Wakil Ketua Komisi V DPR RI tersebut meminta pihak PT KAI agar menyiapkan gerbong khusus.
Gerbong khusus tersebut diperuntukkan bagi para pedagang yang kerap menggunakan moda transportasi kereta api maupun kereta rel listrik (KRL) untuk mengangkut hasil bumi.
Baca Juga: Pihak RSDP Kabupaten Serang Akan Hubungi Pasien Covid-19 yang Sudah Sembuh, Kenapa?
Sebab menurutnya, selama ini para pedagang kesulitan untuk membawa hasil bumi atau barang dagangannya. Dengan disiapkan gerbong khusus bisa memudahkan para pedagang membawa barang dagangannya.
"Misalnya hasil bumi, seperti sayuran dan lainnya agar dioptimalkan dalam pelayanan. Tentu pelayanan kepada masyarakat ini pemerintah atau negara harus hadir," kata Politisi Gerindra ini.
Baca Juga: Meski PSBB, KRL Jakarta-Rangkasbitung Tetap Beroperasi
"Karena ini juga salah satu pelayanan, dan kami juga nanti akan mendorong untuk itu, agar pihak kereta api menyiapkan pelayanan tersebut," ujarnya, menambahkan.
Direktur Prasarana Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Heru Wisnu Wibowo mengatakan, pihak KAI akan memprioritaskan gerbong khusus bagi para pedagang untuk membawa barang dagangannya.
"Nanti kami akan koordinasikan dengan operatornya," kata Heru.
Baca Juga: Asrama Haji Banten: DPR RI Targetkan Beroperasi 2023, Pemkot Tangerang Siapkan Lahan
Dia juga mengakui, di wilayah Banten termasuk Serang dan Merak banyak masyarakat yang memiliki usaha, sehingga KAI perlu untuk memberikan fasilitas tersebut dalam peningkatan pelayanannya.
"Memang di daerah sini (Serang-Merak) banyak pedagang, jadi KRL ini tidak ada kursinya nanti kami fasilitasi jam-jam tertentu, misalnya pagi itu khusus untuk mereka (pedagang)," tuturnya.
Baca Juga: Siap-siap, Tilang Elektronik Diberlakukan di Banten, Ini Titiknya
Pengaturan waktu atau jadwal khusus bagi para pedagang tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya penumpukan penumpang.
"Tentunya nanti kami akan mengatur, jadi nanti ada sesi-sesinya, pagi jam berapa sampai jam berapa misalnya, sehingga tidak menganggu penumpang lain yang naik KRL atau kereta api," kata Wisnu.***
