Dirinya pun menyiasati kenaikan dengan mencampur dengan cabai rawit hijau agar para pembeli tidak terlalu mahal.
"Sekilo cabai rawit merah saya jual dengan harga Rp130 ribu. Sebelumnya, sekilo cabe rawit merah itu harganya cuma Rp80 ribu. Jadi yang campuran harganya Rp110 ribu. Saya campur yang merah sama yang hijau dan kuning, biar pembeli juga enggak merasa terlalu mahal," ujarnya.
Retnowati mengaku tak tahu penyebab melonjaknya harga cabai rawit merah yang berlangsung sejak satu bulan lalu. Walau harga naik, namun pembeli cabai rawit merah tak berkurang.
"Walau ada juga yang pembeli yang protes dengan harganya. Tapi sejauh ini pembeli enggak berkurang," tuturnya.
Baca Juga: Pasca Banjir, Sampah di Kota Tangerang Capai Ratusan Ton, DLH Kerahkan 524 Personel
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) UKM Kota Tangerang, Eni Nuraeni, menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan PD Pasar Kota Tangerang terkait stok cabai rawit merah.
"Bahkan jika harga cabai tetap mahal bahkan meningkat lagi, kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten serta pemerintah pusat untuk melakukan antisipasi," jelasnya.
Eni menambahkan penyebab harga cabai itu melonjak lantaran cuaca yang tidak menentu. Dia menduga gagal panen jadi penyebab melonjaknya harga cabai yanh ada di pasaran saat ini.***