Network
KABAR BANTEN - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak optimis visi Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya dapat tercapai di tahun 2023.
Visi Bupati Lebak yaitu Kabupaten Lebak sebagai destinasi wisata unggulan Nasional berbasis potensi lokal.
"Kami optimis visi Bupati Lebak menjadikan Kabupaten Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal dapat terwujud. Sekalipun memang pandemi Covid-19," ujar Kepala Disbudpar Lebak, Imam Rismahayadin saat menjadi narasumber dalam acara 'Ngariung Ide' dengan tema 'visi pariwisata Kabupaten Lebak terancam gagal' yang diselenggarakan Pokja Wartawan Lebak, Jumat, 5 Maret 2021.
Imam optimis, visi Bupati Lebak tercapai karena punya waktu dua tahun lagi. Yaitu pada tahun 2022 promosi wisata dan 2003 capaian destinasi wisata nasional.
"Salah satunya Baduy dan juga Geopark Bayah Dome," katanya.
Baca Juga: Penunjukan Langsung Proyek SIMRS Rp2,5 Miliar di RSUD Malingping, Begini Penjelasan Gubernur Banten
Rasa optimis juga didorong pada tahun 2021 ini mulai dilakukan pendataan pelaku wisata untuk proses pemberian sertifikasi CHSE.
Sertifikasi Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE) diberikan kepada pemilik atau pengelola usaha pariwisata dan destinasi wisata.
Baca Juga: Pemerintah Rekrut 1,3 Juta PPPK dan CPNS, BKN Siapkan Portal Seleksi Resmi
Penggunaan CHSE ini sebagai jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
Karena kunci sukses pulihnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif adalah dengan penerapan standar protokol kesehatan di sektor parekraf.
"Mudah-mudahan dengan sertifikasi CHSE dapat mendatangkan banyak wisatawan. Karena memberikan jaminan wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan," katanya.
Baca Juga: Pantai Pulo Manuk, Destinasi Wisata di Kabupaten Lebak Yang Wajib Dikunjungi
Imam menambahkan, pada tahun 2021 ini, pihaknya mulai melakukan penataan dan pemeliharaan obyek wisata. Serta pemulihan ekonomi dan vaksinasi secara massal.
"Kita akui memang tahum 2020 tahun terberat bagi sektor pariwisata. Menjadikan tahapan visi pariwisata terganggu karena covid 19 tapi kita otpimis tercapai di 2023," katanya.
Baca Juga: Lebak Unique, Inilah 10 Tempat Wisata di Kabupaten Lebak yang Wajib Dikunjungi
Anggota Komisi II DPRD Lebak Abdul Rohman berharap, pemerintah kompak dan masyarakat kompak.
"Dalam hal ini (mewujudkan visi bupati) bukan hanya tugas Disbudpar tapi semua OPD. Dan Dispar bukan eksekutor, hanya jembatan bupati saja maka semua harus kompak supaya semua tercapai," katanya.
Ketua Pokdarwis Pesona Pantai Bagedur, Mumu Mahfudin menuturkan, pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap sektor pariwisata.
"Pariwisata sangat terpuruk, karena kunjungan sepi. Kami juga menyayangkan PSBB diterapkan kepada sektor pariwisata di Lebak padahal kalau Pandeglang, Serang malahan tetap dibuka sehingga membuat wisatawan banyak lari ke sana sementara di kita sepi," katanya.
Mumu berharap, PSBB ada pengecualian untuk sektor wisata. "Kita siap menjalankan sesuai protokol kesehatan. Harapannya PSBB segera dibuka lagi, sebelum bulan Ramadhan," katanya.***
