Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang Suaedi Kurdiatna mengaku sangat prihatin dan sedih lagi-lagi musibah laka laut menimpa Nelayan.
"Saya menghimbau kepada Nelayan, saat hendak melaut lengkapi dengan pelampung. Kadang-kadang para Nelayan tidak antisipasi terjadi kecelakaan dengan alasan Ribet (membatasi ruang gerak), kalau ada pelampung minimal ada pengaman," katanya.
Ia mengingatkan dan mengimbau agar para nelayan memiliki Asuransi Nelayan (hubungi Penyuluh Perikanan atau bicara dengan Manajer TPI setempat).
"Hal ini untuk mengurangi beban keluarga jika terjadi musibah seperti ini. Sebelum melaut perhatikan kondisi laut jangan nekad apabila memang cuaca buruk, tengah terjadi gelombang tinggi dan cuaca tidak memungkinkan," katanya.
Baca Juga: Bupati Pandeglang Sampaikan Kabar Gembira, Ujung Kulon Segera Ditetapkan Menjadi Geopark Nasional
Plt. Kepala Bidang Perikanan Nuridawati Yanuar menambahkan, kalau dirinya selalu mengupdate informasi di Grup Whatsapp Manajer TPI dalam sehari saja 2-3 kali menginformasikan update cuaca dari BMKG.
"Hal ini agar para Manajer menyampaikan kepada para nelayan bukan sekedar asal kirim-kirim saja. Memang kejadian seperti ini diluar kendali kita, setidaknya jika para nelayan mengetahui informasi cuaca terkini akan lebih berhati-hati lagi dan mempertimbangkan apakah turun melaut atau tidak," katanya.
Baca Juga: Nelayan Harus Miliki Asuransi
Manajer TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Taman Jaya Kecamatan Sumur Boya, saat dihubungi menuturkan, sampai saat ini korban belum ditemukan dan proses pencarian oleh para Nelayan dan Pol Air terus dilakukan.