"Kalau kepingin petani enggak mau (impor beras). Kecuali mau angkat petani impor juga gak masalah, sekarang petani impor gimana (rugi). Saya mah petani enggak tahu apa-apanya cuma petani di lapangan," tuturnya.
Baca Juga: Beban Operasional Bank Banten Rp 308,66 M, Tapi Pendapatan Bunga Turun dan Dana Pihak Ketiga Anjlok
Terkait rencana pemerintah yang akan mengadakan impor satu juta ton beras, Kepala Distan Kabupaten Serang Zaldi Duhana mengatakan, pihaknya sudah mendengar informasi tersebut dari berita.
Pada intinya apapun kebijakan pemerintah pusat ketika panen raya di Kabupaten Serang pihaknya bisa menstabilkan harga gabah.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: La Nina Diperkirakan Terjadi hingga Mei 2021, Waspada Fenomena Hujan Es
"Karena bulan lalu saya ke Karawang ke PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP) ingin beli gabah dari Kabupaten Serang. Ini pesanan sudah ada termasuk yang tadi di panen (di Kecamatan Pontang) bila segala sesuatu siap PIP melalui ASB akan beli gabah petani sehingga harga bisa dipertahankan dan tidak terlalu jatuh ketika panen raya," katanya.
Baca Juga: Komisaris dan Direksi Baru Diragukan, Begini Ternyata Tantangan dan Kondisi Bank Banten
Sementara terkait panen padi di Kecamatan Pontang, Zaldi mengatakan, hari ini (kemarin) pihaknya melakukan panen di Pontang. Hasil produksi pun cukup tinggi diangka 7-10 ton per hektare. "Produksi ada yang tujuh sampai 10 ton per hektare cukup besar," ujarnya.
Baca Juga: Kubu Moeldoko Siap Duduki Kantor Demokrat, Emosi! Hinca Pandjaitan dengan Nada Tinggi Katakan Ini