Network
KABAR BANTEN – Badan Legislasi (Baleg) DPR RI bersama Menteri Hukum dan HAM telah resmi mencabut Revisi Undang-Undang tentang Pemilihan Umum (RUU Pemilu) dari Prolegnas prioritas tahun 2021. Terkait pencabutan Revisi Undang-Undang Pemilu dari Prolegnas disambut baik oleh Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Lebak dari Fraksi Partai Gerindra M Agil Zulfikar.
"Dicabutnya RUU Pemilu berdampak terhadap tensi Pilkada lebih dinamis. Baik itu Pilgub Banten maupun Pilkada di Kabupaten Lebak," kata Anggota DPRD Kabupaten Lebak M Agil Zulfikar saat menjadi bintang tamu Podcast Kabar Banten, Senin 15 Maret 2021.
Menurutnya, tensi politik akan lebih dinamis karena ketika pelaksanaan pilkada serentak 2024 maka akan terjadi kekosongan pimpinan. Khususnya di Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak.
"Jika Pilgub Banten dan Pilkada Lebak dilangsungkan 2024 maka tidak ada lagi incumbent. Yang ada Penjabat Bupati dan Penjabat Gubernur," katanya.
Puncuk pimpinan dipimpin oleh Penjabat inilah sebuah momentum besar bagi Partai Gerindra untuk mengusungkan Bakal Calon baik di Pilgub maupun Pilkada.
"Untuk Pilgub Banten Kader Gerindra mengusung Desmond J Mahesa untuk maju sedangkan untuk Pilkada Lebak kita lihat perkembagannya. Tapi yang jelas dengan dicabutnya Revisi Undang - Undang Pemilu maka sama halnya mencabut atau melemahkan kekuasaan Incumbent dalam kontestasi Pilkada," katanya.
Tidak adanya incumbent berkuasa, diungkapkan Agil, menjadi momentum yang harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya.
"Saya selaku kader Gerindra akan menguatkan infrastruktur partai hingga akar rumput yang saat ini terus dibangun. Untuk kesiapan menghadapi Pemilu serentak di 2024," katanya.
Agil mengaku, dirinya memilih Partai Gerindra atas dasar pilihan hati karena suka ketokohan Prabowo.
Baca Juga: Dukung Petani Citorek, Pj Sekda Pemkab Lebak Beri Pesan Ini
Menuturnya, type kempemimpinan Prabowo mirip Soekarno, Presiden RI pertama. Sosok yang bisa menyatukan elemen serta pandai berpidato dan punya visi jelas.
"Kepemimpinan Prabowo termanivestasikan di Gerindra," katanya.
Dalam kesempatan itu, Agil mengakui, ketertarikannya terjun pada dunia politik, berawal saat bermain ke markar serikat pekerja. Pada saat itu dirinya ikut duduk dan ikut berdiskusi.
"Saat diskusi berlangsung saya melihat seorang bapak bertubuh besar dan tegap ternyata seorang security sedang mengais anak usia 3 tahun. Ia datang berdiskusi ternyata tengah mempertahunkan hak pesangonnya belum dibayarkan oleh perusahaan tempatnya bekerja," katanya.
Mengetahui kehidupan buruh tersebut, menjadikan turning point atau titik balik yang ditemukan dalam hidup dalam dirinya.
"Itu turning poin bagi saya dari tadinya menjadi mahasiswa apatis menjadi tergugah untuk mendalami kehidupan realitas," katanya.
Baca Juga: TMMD 110 Kodim 0603 Lebak di Kecamatan Cimarga, TNI dan Warga Bersatu Bedah Rumah Tidak Layak Huni
Setelah melihat kejadian itu, membuat dirinya termotivasi, menggali ilmu pengetahuan dan idealismenya mulai terbangun.
"Kehidupan saya saat kuliah diisi kajian - kajian dan berdiskusi dengan profesor. Kita juga dituntut berorasi dalam setiap aksi demonstrasi, meskipun saya tidak mendapatkan jabatan strategis di organisasi kampus tetapi mental intelektual terlatih dan alhamdulilah menjadi orang Banten pertama terpilih Ketua Himapol Indonesia," katanya.***
