Lebih lanjut Tiwi mengungkapkan, kegiatan safety driving ini diadakan guna menciptakan keamanan dalam berkendaraan.
Selain itu menekan tingkat angka kecelakaan lalu lintas terutama bagi para supir ambulans yang kesehariannya sering membawa pasien dalam keadaan darurat.
"Risiko kecelakaan terhadap sopir ambulans sangat tinggi," tuturnya.
Baca Juga: Diduga Balap Liar di Jalan Protokol Kota Cilegon, Tujuh Orang Diamankan Polisi, Satu Positif Narkoba
"Sehingga diharapkan setelah mengikuti pembinaan safety driving pengemudi atau sopir ambulans akan memiliki pengalaman berdasarkan standar keselamatan dan juga cara berkendara yang aman, selamat, benar. Ditambah dengan mental positif dan kewaspadaan secara terus menerus," katanya, menambahkan.
Kegiatan pembinaan safety driving diikuti 38 sopir ambulans di wilayah Lebak. "Kegiatan dilakukan dengan mematuhi Prokes," katanya.***