Nikmati Strike Ikan Payus dan Bakaran Ikan Bandeng di Domas Pontang

- 27 Maret 2021, 12:22 WIB
Pemancing asal Lebak Sidik, menikmati ikan bakar hasil mancing di empang Desa Domas Kecamatan Pontang, Sabtu, 27 Maret 2021.
Pemancing asal Lebak Sidik, menikmati ikan bakar hasil mancing di empang Desa Domas Kecamatan Pontang, Sabtu, 27 Maret 2021. /Kabar Banten/Himawan Sutanto

 

KABAR BANTEN - Desa Domas adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pontang. Desa yang masuk dalam Kabupaten Serang paling utara tersebut selain penghasil rumput laut, juga merupakan salah satu sentra tambak ikan bandeng.

Selain ikan bandeng juga rumput laut, Desa Domas terkenal sebagai salah satu penghasil kuliner yanki bontot ikan payus.

Meski demikian, Desa Domas, ternyata terkenal juga sebagai salah satu tempat para angler (sebutan para penghobi mancing) untuk berburu ikan Bandeng dan Payus.

Tidak jarang para pemancing mania dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Jakarta juga Bekasi datang berbondong-bondong menuju empang untuk berburu ikan yang terkenal disajikan dengan menu pecak tersebut.

Baca Juga: Kreatif! Pelajar SMA Swasta di Serang Olah Tanaman Ini Jadi Minyak Sereh, Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan

Adalah Najiulah, salah satu pemilik empang di Domas yang memelihara ikan bandeng, mengatakan, setiap, Sabtu dan Ahad, empang yang diurusnya penuh dengan para pemancing mania. Untuk itu, ia mempersilahkan para pemancing mania untuk berburu ikan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

"Kalau saya buka khusus untuk ikan payus, silahkan mancing sepuasnya dan murah harganya. Tapi untuk ikan bandeng ada syaratnya, mereka ketika dapat ya harus beli dengan istilah angkat timbang. Kalau payus atau disebut bandeng lanang silahkan saja untuk dibawa pulang dan lebih murah harganya,” katanya, Sabtu 27 Maret 2021.

Dia mengatakan, dengan sistem yang berbeda-beda,memudahkan dirinya untuk mengatur para pemancing. Karena, banyak juga pemancing liar yang harus dilakukan pengawasan. Bahkan ia tidak jarang tinggal digubuk untuk menunggu empang, upaya tidak ada pemancin liar.

“Jadi pemancing liar itu hanya mengambil keuntungan ketika si penunggu empang tidak ada. Dan mereka beralasan mancing ikan mujahir, padahal diempang kami tidak ada mujahir, yang ada payus,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x