Baca Juga: Keren! Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Akan Dibangun di Kota Cilegon, Ini Lokasinya
Ia menduga, peraturan larangan mudik hanya mengada-ngada. Semestinya jangan mudiknya yang dilarang tapi perketat prokesnya.
"Kalau mudik sampai dilarang maka kami harus mengembalikan uang bookingan, dan gak bisa bayar cicilan mobil. Dan akan membuat sopir jadi pengangguran," katanya.
Andi berharap, pemerintah melakukan evaluasi kembali soal larangan mudik.
"Buat apa dialokasikan anggaran besar untuk penanganan Covid-19 yang tidak hanya ditingkat kabupaten tetapi sampai tingkat RT dibentuk Satgas Covid-19, tapi kalau mudik saja masih juga dilarang," ujarnya.
"Apalagi bagi kami pengusaha rental, kendaraan yang disewa kan buat keluarga bukan transportasi umum, " katanya.
Tapi yang jelas, kata dia, sebaiknya pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana kesehatan atau menempatkan petugas medis untuk mengecek kesehatan pemudik.
"Jika ada yang sakit maka tidak boleh mudik, larangan itu tidak boleh bagi yang sakit terutama bagi orang yang berpotensi mudah terkena serangan penyakit Covid-19," katanya.
Baca Juga: Ramai di Twitter, Pengguna First Media Keluhkan Lambatnya Akses Internet, Terungkap! Ini Penyebabnya