Soroti Pariwisata, Ketua DPW Aspperwi Sebut Jalan-jalan di Lebak Tidak Berkesan dan Garing

- 13 April 2021, 10:45 WIB
Ketua DPW Aspperwi Lebak Noviyanti Malafitri memberikan keterangan terkait pariwisata Lebak, Senin, 12 April 2021.
Ketua DPW Aspperwi Lebak Noviyanti Malafitri memberikan keterangan terkait pariwisata Lebak, Senin, 12 April 2021. /Kabar Banten/Purnama Irawan

"Selain enggak di kemas, sepanjang perjalanan wisata di Lebak tidak adanya pusat oleh - oleh yang menjadi Icon Lebak. Menjajakan semua produk khas Lebak," katanya.

Keberadaan tempat atau pusat oleh-oleh ini menjadi penting karena orang yang sudah berwisata di Lebak bisa mampir dan belanja di satu tempat dengan beragam macam produk khas Lebak.

"Nah semua itu belum ada karena mungkin kurang penantaan dan kurang pendekatan. Karena di kita tempat oleh-oleh juga sebenarnya kurang memadai, harusnya tempatnya nyaman, ada tempat makan ada tempat nongkrong. Jadi ibu-ibunya belanja bapak-bapaknya ngopi. Aduh inimah hanya warung, bukan tempat oleh-oleh, hanya jualan sedikit," katanya.

Baca Juga: Kembangkan Geopark Bayah Dome, Pj Sekda Lebak Minta Dukungan Gubernur Banten

Ia berharap, Pemkab Lebak membuat pusat oleh-oleh di lokasi yang representatif yang menghadirkan suasana nyaman dan menyuguhkan berbagai produk khas Lebak.

Sehingga wisatawan dapat mudah mendapatkan produk khas Lebak dengan harga tentunya bisa lebih murah karena mereka menempati bangunan milik pemerintah tidak harus bayar sewa mahal.

"Atas dasar itulah, saya bersama temen-temen Aspperwi ingin meningkatkan lagi pariwisata di Lebak. Jadi harusnya Lebak bisa bangkit dan harus menjadi wisata unggulan di dunia bukan cuma nasional," katanya.

Pihaknya juga akan memberikan masukan kepada pemerintah serta pengelola wisata di Kabupaten Lebak. penekanannya yaitu agar tempat pariwisata ditata untuk memberikan rasa nyaman dan tenang saat berwisata.

"Misalnya saja, tempat obyek wisata pantai, dari segi pemandangannya sangat bagus dan alami tetapi sayang dari segi penataannya tempat parkir kendaraan dan pedagangnya masih berantakan," ujarnya.

"Harusnya area pesisir pantai itu bebas dari kendaraan dan pedagang PKL maupun asongan. Sebab orang datang itu bukan sekedar mau berenang di pantai tetapi ingin juga mendapatkan spot foto yang indah karena tidak tertata akhirnya pantai seharusnya indah terhalang oleh kendaraan, bangunan PKL dan pedagang asongan," katanya, menambahkan.

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x