104 Rumah di Rangkasbitung Terendam Banjir, Dewan Akan Panggil Pengembang Perumahan

- 20 April 2021, 12:22 WIB
Tembok pagar rumah milik H Daman warga Kelurahan Cijoro Pasir, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, roboh tergerus banjir, Selasa, 20 April 2021.
Tembok pagar rumah milik H Daman warga Kelurahan Cijoro Pasir, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, roboh tergerus banjir, Selasa, 20 April 2021. /kabar Banten/Purnama Irawan

KABAR BANTEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat 104 rumah di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cikambuy dan Sungai Ciseke.

Selain 104 rumah, sebanyak 2 Pondok Pesantren di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak terendam banjir setinggi 10 Centimeter hingga 1 Meter.

"Hasil evakuasi di lapangan sebanyak 104 rumah warga Rangkasbitung terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cikambuy dan Sungai Ciseke," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama kepada kabar-banten.pikiran-rakyat.com, Selasa 20 April 2021.

Baca Juga: Kabupaten Lebak Diguyur Hujan, Puluhan Rumah di Rangkasbitung Terendam Banjir

Ratusan rumah tersebut tersebar di Kelurahan Muara Ciujung Timur sebanyak 10 rumah dan satu Ponpes Ibnu Hajar. Kemudian di Desa Narimbang Mulya, 2 pohon tumbang dan 12 rumah terendam banjir.

"Lalu di Desa Jatimulya, satu buah Ponpes Ad - Dawah terendam banjir. Jumlah korban banjir terbanyak di Kelurahan Cijoro Pasir sebanyak 82 rumah terendam banjir setinggi 50 centimeter. Kondisi saat ini air sudah mulai surut, namun tetap masih di pantau," katanya.

Selain melakukan pemantauan, Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Lebak menyalurkan bantuan logistik kepada korban bencana.

"Untuk bantuan logistik akan disalurkan kepada warga masyarakat yang terdampak bencana alam banjir," katanya.

Baca Juga: Sepeda Motor Salip Mobil Damkar, dari Arah Berlawanan Muncul Mobil Tronton, Dua Orang Tewas di Tempat

Sebelumnya, warga Kampung Ciseke, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung Rudi menuturkan, air sungai mulai meluap masuk ke dalam rumah sekira jam 22.00.

"Tadi pas Jam 22.00 air mulai masuk merendam rumah. Sampai tempat tidur juga kebanjiran," katanya.

Rudi merasa heran dengan kondisi tersebut karena menurutnya hujan sebentar air Sungai Ciseke langsung meluap.

"Ini baru pertama kalinya terjadi. Biasanya banjir terjadi kalau Sungai Ciujungnya lagi meluap, kalau sekarang ini baru 1 jam sudah meluap," katanya.

Baca Juga: Akan Segera Belajar Tatap Muka, Satpol PP Lebak Pantau Sejumlah Sekolah

Ia menduga bahwa meluapnya Sungai Ciseke ini karena hilangnya daerah resapan air di hulu sungai. Terlebih semenjak di wilayah hulu banyak beralih fungsi menjadi perumahan.

"Sehingga begitu hujan sebentar air tidak meresap ke dalam tanah tapi langsung mengalir ke sungai. Sehingga debitnya langsung naik hingga merendam permukiman warga termasuk rumah saya," katanya.

Terpisah, Sekretaris Komisi IV DPRD Lebak Musa Weliansyah mengatakan, turut prihatian atas bencana banjir merendam ratusan rumah warga Rangkasbitung.

"Banjir di wilayah perkotaan tersebut perlu dibahas bersama karena menurutnya banyak faktor yang jadi penyebab dan perlu dilakukan evaluasi. Mulai dari pengembangan perumahan maupun galian pasir di daerah tersebut," katanya.

Baca Juga: Baznas Lebak Tetapkan Zakat Fitrah Rp 30 Ribu, Tiga Tahun tak Naik, Begini Alasannya

Pihaknya akan mendalami proses perizinan perumahan tersebut.

"Nah ini perlu kita bahas bersama, perizinannya bagaimana, lalu tata ruangnya seperti apa, kita lihat nanti. Pihak-pihak terkait termasuk pengembang perumahan maupun pemerintah daerah harus diminta pertanggungjawabannya," katanya.

Ia berharap, adanya solusi agar banjir tidal lagi terulang. Sebab bukan hanya merendam permukiman warga tetapi menyebabkan kerusakan pada bangunan dan lahan pertanian.

"Banjir merendam wilayah perkotaan akan jadi catatan buruk sehingga perizinan dan tata ruang harus dikaji dan ini harus dilakukan dengar pendapat. Ini akan saya sampaikan ke teman-teman dan pimpinan, karena ini harus segera dilakukan dengar pendapat supaya masalah bencana banjir tidak terulang lagi di masa akan datang," katanya.***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah