Pertama, musabaqoh qiraatul kutub. Kitab yang dilombakan adalah karya Syeikh Nawawi al-Bantani. Kedua, pendidikan kader kiai.
“Misi pendidikan kader kiai adalah pengembangan wawasan keilmuan, keislaman, dan kebangsaan yang bersumber dari kitab kuning,” katanya.
Ketiga, pendidikan kader wirausaha. “ Santri dilatih menjadi penggerak ekonomi berbasis pesantren dan komunitas.
Baca Juga: Puluhan Pengurus FSPP se-Banten Diedukasi Manajemen Keuangan Syariah
“Terutama dalam bidang ketahanan pangan, pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, dan perkebunan,” ujarnya.
Keempat, pelatihan digitalisasi Pesantren. “Trendi atau Pesantren Digital adalah upaya FSPP Provinsi Banten mengarahkan warga Pesantren memasuki era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,” ujarnya.
Baca Juga: Budidaya Porang, FSPP-UPZ BAZNAS Pemprov Banten Jalin Kerjasama Pemberdayaan Pesantren dan Mustahik
Fadlullah mengatakan Pancasila lahir dalam satu tarikan nafas dengan peristiwa 22 Juli dan 18 Agustus 1945.
“Hari ini juga bertepatan dengan haul wafatnya Almarhum KH. Matin Djawahir wakil Ketua Dewan Pertimbangan FSPP Provinsi Banten 20 Syawal. Semoga Allah menjadikan kiprah beliau di FSPP dalam memajukan pendidikan pesantren sebagai amal jariyah,” ucapnya.***