Tanggap Darurat Bencana, Relawan Gugus Mitigasi Lebak Selatan Data Penduduk di Zona Bahaya Tsunami

- 10 Juni 2021, 08:01 WIB
Relawan Gugus Mitgasi Lebak Selatan melakukan pendataan terhadap penduduk berada dalam zona bahaya tsunami di Desa Panggarangan, Kabupaten Lebak, Rabu, 9 Juni 2021.
Relawan Gugus Mitgasi Lebak Selatan melakukan pendataan terhadap penduduk berada dalam zona bahaya tsunami di Desa Panggarangan, Kabupaten Lebak, Rabu, 9 Juni 2021. /Foto dokumen Gugus Mitigasi Baksel/

KABAR BANTEN - Puluhan relawan yang tergabung dalam Gugus Mitigasi Lebak Selatan (Baksel) melakukan pendataan penduduk yang tinggal di zona rawan atau bahaya bencana gempa bumi dan tsunami di daerah pesisir Banten bagian selatan.

Pendataan dilakukan Relawan Gugus Mitigasi Lebak Selatan untuk mengetahui data riil jumlah penduduk yang tinggal di zona bahaya atau rawan bencana gempa bumi dan tsunami.

"Saat ini pendataan penduduk di lakukan di zona rawan bencana gempa dan tsunami di Kampung Cikumpay dan Kampung Cimampang, Desa Panggarangan, Kabupaten Lebak," kata Inisiator Gugus Mitigasi Lebak Selatan Abah Lala kepada Kabar Banten, Kamis 10 Juni 2021.

Baca Juga: Di Zona Megathrust Sunda, BMKG: Tiga Daerah Ini Lebih Aktif, Waspada Gempa Destruktif dan Tsunami

Pendataan penduduk yang tinggal di zona rawan bencana gempa dan tsunami dilakukan secara swadaya. Menurutnya, ini sebagai salah satu upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang tidak diinginkan tersebut.

"Kegiatan ini murni swadaya. Tanpa dukungan anggaran. Hanya tekad dan semangat," katanya.

Pendataan saat ini dilakukan di zona rawan di Desa Panggarangan, Sesuai ploting rencana kerja ITB dan Kidzsmile bulan Juni 2021.

"Sebagai tindak lanjut setelah dilaksanakannya Sekolah Lapang Geofisika BMKG," katanya.

Selain untuk mengetahui jumlah penduduk di zona rawan, pendataan juga dilakukan guna mengetahui jumlah kelompok rentan (balita, lansia, disabilitas), berikut dengan mata pencaharian.

"Dari data ini akan dianalisis kebutuhan-kebutuhan apa untuk kegiatan mitigasi dan untuk tanggap darurat andai bencana terjadi," katanya.

"Harus ada yang mau bergerak. Alhamdulilah temen-temen semua dari BMKG, ITB, mau bantu untuk lebih gerak dan sekarang alhamdulilah ada anak -anak muda mau ikut berpartisipasi dalam upaya mitigasi," katanya, menambahkan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Banten, Kamis 10 Juni 2021: Waspada Sambaran Petir Saat Cuaca Ekstrem Siang Hingga Dinihari

Sementara itu dari Kidzmile Idzma Mahayattika mengungkapkan, Sekolah Lapang Geofisika BMKG disambut antusias oleh guru di Panggarangan.

"Bahkan mereka minta agar pengetahuan menghadapi bencana di masukan dalam RPP sekolah. Jadi masuk dalam mata pelajaran sekolah tentang tema alam sebagai upaya pembekalan diri dari semenjak dini dan sedang kita lakukan penyusunan agar mudah dimengerti," katanya.***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x