Innalilahi... Warga Kota Tangerang Meninggal Dunia Diduga Setelah Divaksin Covid-19

- 24 Juni 2021, 17:26 WIB
ilustrasi turut berduka cita
ilustrasi turut berduka cita /

 

KABAR BANTEN - Warga di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Joko Susanto (32) meninggal dunia diduga setelah divaksin Covid-19. Ayah dua anak ini menjalani vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kunciran Baru, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada Selasa, 15 Juni 2021.

Menurut sang istri, Putri Rahmawati (31), peristiwa bermula ketika ia dan suaminya mendapat undangan vaksinasi Covid-19.

"Awalnya kita dapat undangan vaksin di Puspem (gedung Pemkot Tangerang), terus kita ke sana. Tapi ternyata sudah enggak ada jadwal buat kita di sana, suami saya dalam keadaan sehat walafiat waktu itu," ungkapnya, Kamis, 24 Juni 2021.

Kemudian, kata dia, ia bersama suaminya pulang setelah sebelumnya sempat makan siang. Di tengah perjalanan pulang, Putri mendapat kabar bahwa di Puskesmas Kunciran Baru sedang dilaksanakan vaksinasi Covid-19.

"Katanya boleh ikut vaksin di situ (Puskesmas Kunciran Baru). Terus kita ke sana, terus divaksin," tuturnya.

Baca Juga: Kabar Duka dari Banten, Ketua IDI Kota Tangsel Meninggal Dunia Terpapar Covid-19

Sebelum divaksin, Putri mengaku menjalani skrining dan cek kesehatan, demikian juga suaminya. Kendati saat itu tensi darah suaminya menurut Putri terbilang tinggi, tetapi petugas tetap melakukan penyuntikan.

"Padahal tensi suami saya tinggi. Tapi tetep disuntik. Terus saya kan tidak bicara a, b, atau c ya, karena harusnya mereka yang lebih tahu, boleh atau tidaknya disuntik," tutur Putri.

Setelah divaksin, kata Putri, gejala batuk-batuk dan demam dialami suaminya. Putri pun terpaksa membawa sang suami berobat ke puskesmas setempat. Namun, mendapat penolakan lantaran penuh. Pihak puskesmas menyarankan untuk dirawat di rumah saja.

"Saya ke puskesmas ditolak, alasannya penuh, terus orang puskesmas bilang dirawat di rumah saja, karena rumah sakit juga penuh semua. Selama delapan hari itu almarhum batuk-batuk, terus demam. Tapi sempat enakan. Nah, saat lemes-lemesnya tadi (Rabu, sebelum meninggal) terus meninggal jam empat sore," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Tempat Usaha di Kabupaten Tangerang Dibatasi Sampai Jam 7 Malam

Putri berharap peristiwa yang menimpa keluarganya ini mendapat perhatian dari pemerintah. Sebab pihaknya mengklaim kepergian suaminya itu akibat divaksin Covid-19.

Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang angkat bicara soal meninggalnya warga RT 3 RW 3 Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang yang diduga usai divaksin Covid-19.

Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr Liza Puspadewi menjelaskan hal ini akan dibahas oleh Kelompok Kerja Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Pokja KIPI) pada Sabtu, 26 Juni 202 mendatang.

“Jadi sudah 251 ribu warga Kota Tangerang yang sudah divaksin. Jadi sekecil apapun efek dari vaksin akan kami bahas dengan Pokja KIPI,” kata Liza di kantornya di Jalan Daan Mogot, Kecamatan Tangerang.

Baca Juga: Ruang Kelas Dijadikan Rumah Isolasi, Nakes Curhat Hingga Marah-marah, Covid-19 Kota Tangerang Melonjak

Sementara, pihaknya bersama Pokja KIPI akan mengumpulkan semua data sebelum atau pasca vaksin yang dilakukan terhadap Joko Susanto. Jawaban penyebab kematian Joko, kata Liza akan dibagikan secepatnya.

“Kita sekecil apapun akan dibahas. Sepeti tempo hari ada warga yang divaksin di mini ICU di mengeluhkan pusing itu kita bahas apa sebabnya,” beber Liza.

Liza mengklaim, selama proses vaksinasi terhadap 251 ribu warga itu, belum ada yang meninggal. Kalaupun ada kata Liza bukan disebabkan oleh vaksin. Namun, coincidence. Artinya, dia meninggal lantaran mempunyai penyakit dan kebetulan meninggal setelah divaksin.

“Kalau coincidence itu artinya lu udah punya penyakit. Itu kan hasil dari kajian dari pokja,” ungkap Liza.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Pusat Perbelanjaan, Polres Metro Tangerang Kota Targetkan Ojol Hingga Pedagang

Namun demikian, Liza mengaku, pihaknya akan meng-counter semua dengan data.

"Semua terdata terekam. Kita bisa lihat di datanya itu, kalau dia bohong pasti datanya tidak itu hasil wawancara kita, sabar pasti ada press rilis,” tutur Liza.

Soal dugaan vaksin kedaluwarsa menurut Liza hal itu dirasa tidak mungkin. Pasalnya, kata Liza Kota Tangerang merupakan wilayah yang paling cepat soal vaksin di Banten.

“Dari semua Provinsi Banten yang paling cepet Kota Tangerang, artinya kemungkinan kedaluwarsa kecil. Kita sekali ada vaksin langsung digunakan jadi memang nggak sempet kedaluwarsa,” ujarnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah