Network
KABAR BANTEN - Angka positif Covid-19 di Kota Cilegon terus merangkak naik, bahkan saat ini mendekati angka seribu.
Akibat banyaknya warga yang positif Covid-19, puluhan tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Cilegon juga terpapar Covid-19.
Informasi yang berhasil dihimpun, Nakes di RSUD Cilegon yang terpapar Covid-19, mencapai 19 orang. Dan saat ini tengah menjalani isolasi mandiri.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Membeludak, IGD RSUD Cilegon Ditutup
Sumber di RSUD Cilegon membenarkan jumlah nakes yang terpapar Covid-19 tersebut. Bahkan ia mengaku, kewalahan dalam melayani pasien Covid-19.
“Artinya, tenaga kesehatan kami kurang, karena terpar Covid-19. Sudah itu, banyak pasien yang harus ditangani,” katanya, Sabtu 3 Juli 2021.
Dia mengatakan, informasi yang didapatnya menyebutkan, setengah dari Nakes yang terpapar sudah menjalani isolasi mandiri. Karena, beberapa ruangan seperti IGD ditutup untuk pasien Covid-19 dan harus dilayani.
“Kemungkinan, sudah sembuh dan bisa masuk hari ini untuk membantu melayani pasien Covid-19 yang ada di RSUD Cilegon,” ujarnya.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Kota Cilegon Larang Hidangan Makanan di Pernikahan
Terpisah Plt.Kadinkes Cilegon Dana Sujaksani mengatakan, untuk tenaga kesehatan di Puskesmas Se-Kota Cilegon, yang terpapar semuanya berjumlah 8 orang.
“Kondisi ini sangat sulit memang, untuk membendung laju kenaikan angka positif.Rata-rata kenaikan yang terpapar lebih dari 10 orang tiap hari,” tuturnya.
Pemerintah Kota Cilegon, kata dia sudah berusaha dengan melakukan vaksinasi diberbagai tempat dan saat ini memberlakukan PPKM Darurat. Dengan tujuan menurunkan angka penyebaran.
“Tenaga kesehatan itu manusia juga, mempunyai keterbatasan dalam menangani pasien Covid-19. Jadi dibutuhkan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat cukup ikuti Prokes dan 5 M, sehingga angka positif tidak naik lagi,” ungkapnya.
Berdasarkan data dari Dnas Kesehatan Kota Cilegon, per hari Jumat 2 Juli 2021 kemarin, untuk pasien positif Covid-19 mencapai 780 orang yang dirawat. Sementara yang sembuh mencapai 6.500 oramg dan yang meninggal 239 orang.***
