Terasa Hingga Australia, Dua Kali Sulawesi Utara Diguncang Gempa Tektonik Bermagnetude Besar

- 10 Juli 2021, 15:12 WIB
Infografis gempa bumi di Kabupaten Kepulauan Talaud pada Sabtu 10 Juli 2021 pagi.
Infografis gempa bumi di Kabupaten Kepulauan Talaud pada Sabtu 10 Juli 2021 pagi. /Tangkapan Layar/Twitter @DaryonoBMKG

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Banten Selasa 22 Juni 2021: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Terjadi di Daerah Ini!

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Laut Maluku yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi atau penyesaran pada Lempeng Laut Maluku," tulis Daryono pada akun Twitternya @DaryonoBMKG, Sabtu 10 Juli 2021.

Hasil analisis mekanisme sumber gempa Laut Maluku M6,2 ini, kata Daryono, menunjukkan mekanisme pergerakan sesar naik atau thrust fault.

Guncangan gempa Laut Maluku M6,2 tersebut dirasakan di Sangihe III-IV MMI dan Tomohon, Bitung, Boltim II MMI. 

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," tulis Daryono.

Baca Juga: Pekan Kedua Juli 2021, Banten Alami Gempa Bumi 60 Kali, Didominasi Kekuatan M5

Hingga Sabtu 10 Juli 2021 pukul 08.25 WIB pagi, hasil monitoring BMKG terhadap gempa Laut Maluku M6,2 menunjukkan telah terjadi 5 kali aktivitas gempa susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M5,8 dan terkecil M3,6.

Sementara @Infomitigasi menyatakan jika gempa skala 6,2 yang terjadi di Maluku terdeteksi di stasiun seismogram di Australia.

"Seismogram publik ini juga menampilan data spectrogram ketika gempa terjadi," tulis @Infomitigasi.

Sementara, beberapa jam sebelumya, warga Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sempat panik hingga keluar rumah saat gempa dengan magnitudo (M)5,9 terjadi pada Jumat (9/7), pukul 20.31 WIB. 

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: BNPB Twitter @DaryonoBMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x