"Informasi dari Pak Daryono (Kabid Informasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami pada BMKG-red), Gempa terjadi karena Lempeng Indo-Australia patah di bawah Banten, di Zona Benioff," katanya.
Baca Juga: Lempeng Indo-Australia di Bawah Banten Patah, Gempa Bumi 5,2 Magnitudo Guncang Pandeglang dan Lebak
Sementara itu, Ketua RAPI Cimadur-Bayah Tb Wildan Hidayatullah berdasarkan informasi dari BMKG, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah.
Itu karena adanya peristiwa subduksi Lempeng Indo-Australia yang menghujam Lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik," ujarnya.
Hal serupa pernah terjadi pada 24 Mei 2021 yang lalu, muncul gempa kembar di Perairan Sumur dengan kekuatan M4,9 dan M5,2.
Episenter gempa bumi pertama saat itu terletak pada koordinat 6,59 LS dan 105,45 BT.
Itu tepatnya berlokasi di laut pada jarak 17 km arah Barat Laut Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 10 km.
Saat itu, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Kalap Nunggal, Sukabumi, Labuan, Munjul, Rangkasbitung, Banjarsari, Cileles, Cirinten, dan Bayah.